GORONTALO (RAGORO) – Kasus cadar tidak akan menjadi tali sandungan bagi langkah Nelson Pomalingo menuju Pilgub. Hal itu ditegaskan Azan Piola. Menurut dia lagi, ribut-ribut soal cadar, sungguh tak ngaruh, karena PPP tetap menjagokan Nelson di Pilgub.
cerita tentang cadar ini dimata kader-kader PPP sudah sangat syarat dengan politik, makanya kata Azan lagi, mereka akan menghadapinya secara politik pula,” tegasnya. Ketika berbincang-bincang di atas mobil yang melaju dari Bonebol ke Kota Gorontalo, Azan memberikan gambaran bagaimana akhir dari cerita itu. “insyaAllah happy ending, kami yakin masalah ini akan selesai dengan baik,” katanya.
Sepertinya apa yang dikatakan Azan itu, ada benarnya, sebab dukungan kader PPP tiba-tiba bangkit lagi, semua tokoh-tokoh PPP mulai senada, bahkan sikap Fraksi PPP di Dekab Kabgor juga mulai nampak sangat solid membela Nelson. Sebelumnya di Bonebol sejumlah elit politik ramai membahas soal Pilgub. Mereka sangat yakin yang akan bertarung nanti adalah kader-kader lokal.
Mereka juga yakin Rachmat Gobel dan Zainudin Amali tidak akan maju di Pilgub. Maka muncullah sejumlah nama, mereka adalah Marten, Syarief, Idah, Nelson, Hamim, Elnino. Lalu mereka mulai memasangkan Nelson – Hamim, kemudian Marten – Syarief, lalu Idah – Elnino. Opsi lainnya adalah Syarief – Elnino, Marten – Hamim dan Idah – Nelson.
Dan terakhir adalah Marten – Nelson, Syarief – Elnino, dan Idah – Hamim. Dari hitung-hitungan mereka, jika melihat dari segi wilayah, maka pasangan Marten – Nelson dianggap sangat kuat, karena jumlah penduduk, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo sangatlah besar. Apalagi keduanya adalah Bupati dan Walikota yang menjabat dua periode, dan mereka masih bertahta sampai 2024 mendatang. (LaAwal-46)
