GORUT (RAGORO) – 10 pejabat eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Pemkab Gorut) mulai mengikuti seleksi terbuka calon Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) atau Eselon II, Jumat (22/7) kemarin, di salah satu ruang pertemuan Hotel Grand Q, Kota Gorontalo.
Ke- 10 pejabat tersebut, yaitu, Camat Monano, Usman Lagarusu, Kabag Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Gorut, Marzuki Tome, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Gorut, Maylan Tongkodu, Kabag Kesra Setda Gorut, Ajuba Thalib, Kabag Hukum dan Persidangan Setwan Gorut, Tahir Rauf, Sekretaris Dinas Perhubungan, Sefry Bobihoe, Sekretaris Badan Keuangan, Naharuddin, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Jakfar Hanafie, Sekretaris Dinas Sosial, Ahyun Blongkod dan Irban II di Inspektorat Daerah, Frenky Reymond Jantu.
Mereka bersaing memperebutkan 4 (empat) jabatan penting yang kosong antara lain Asisten Administrasi Umum, Kepala Badan Keuangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kepala Dinas Perhubungan.
Ditemui di sela-sela pelaksanaan seleksi, Kabid Kepegawaian BKPP Gorut, Olfin Uno mengungkapkan, mereka yang mengikuti tahapan seleksi terbuka JPTP ini, sebelumnya telah lolos berkas administrasi. Sehingga berhak mengikuti tahapan selanjutnya.
“Untuk hari ini (kemarin, red) setelah dibuka, dimulai dengan ujian psikotest. Kemudian besok (hari ini, red) dilanjutkan dengan penulisan makalah dan wawancara,” ungkap Olfin.
Selanjutnya kata dia, hasil nilai dari mulai psikotest, kemudian penulisan makalah dan wawancara diakumulasi.
“Nantinya tiga terbaik untuk masing-masing jabatan itu akan dilaporkan panitia seleksi (pansel) ke PPK dalam hal ini Pak Bupati Gorontalo Utara,” imbuhnya.
“Nama-nama itu kemudian direkomendasikan ke KASN untuk mendapatkan persetujuan. Jadi, nantinya Pak Bupati memilih salah satu sebagai kandidat JPTP untuk 4 jabatan yang akan diisi, sebelum kemudian ditetapkan dan dilantik,” sambung Olfin memaparkan.
Sebelumnya, Sekda Gorut, Suleman Lakoro saat membuka seleksi tersebut atas nama Bupati Gorut di awal sambutannya mengingatkan kepada seluruh peserta seleksi, bahwasanya dalam suatu sistem pemerintahan, pelaksanaan mutasi, promosi maupun seleksi untuk pengisian suatu jabatan bukan hanya sesuatu yang lumrah dilakukan.
“Namun juga wajib dilakukan demi mencari orang yang tepat dalam menempati suatu jabatan. Sehingga kegiatan pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya,” tutur Suleman.
Lanjut Suleman, namun tentu saja prosesnya tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Tetapi, harus memperhatikan aturan dan prosedur yang berlaku.
“Jadi, pengisian jabatan pimpinan tinggi
pratama ini dilakukan secara terbuka dan kompetitif dikalangan pegawai negeri sipil. Sebagaimana yang tercantum dalam PermenPAN-RB Nomor 15 Tahun 2019 dengan memperhatikan berbagai persyaratan, antara lain syarat kompetensi, kualifikasi dan kepangkatan, latar belakang pendidikan, rekam jejak jabatan, memiliki integritas serta berbagai persyaratan lain sesuai dengan ketentuan,” paparnya.
Kepada seluruh peserta Ia berpesan, jabatan yang dipilih merupakan sebuah tanggung jawab dan amanah yang harus dijaga dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Harapannya, jika nanti di antara saudara-saudara ada yang terpilih, maka dia merupakan terbaik dari yang terbaik,” ujarnya.
Ia pun yakin dan percaya bahwa seluruh peserta mampu menjalani seleksi terbuka ini dengan kompetitif dan jujur sesuai bekal pengalaman yang dimiliki selama ini. (RG-56)