KABGOR – Hadirnya konferensi kelapa di Samarinda Kalimantan timur, menuai apresiasi dari Menteri Bappenas Suharso Monoarfa. Melalui Direktur pangan dan pertanian Anang Nugroho, berharap dengan semangat para anggota Kopek, kejayaan kelapa bisa kembali bangkit.
Ia menjelaskan dari tahun ke tahun produksi kelapa Indonesia terus menurun, padahal sesuai data 2020, ekspor kelapa mencapai 1,2miliar USD. Dan menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia.
“Terima kasih atas kerja sama semua pihak yang mendukung semua kegiatan ini. Semoga konferensi ini bisa melahirkan gagasan-gagasan yang bisa membangkitkan kelapa, dan mendorong pelestarian kelapa Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu ketua Kopek Indonesia Prof. Nelson Pomalingo mengatakan konferensi itu diharap bisa mendorong kejayaan kelapa ini benar-benar dilakukan dari daerah hingga pusat.
“Saya berharap banyak, dengan hadirnya para stake holder kelapa, kita sama-sama mendorong kejayaan kelapa kita,” ujar Nelson.
Kedua lanjutnya, konferensi itu menjadi wadah penyelesaian problem kelapa Indonesia mulai dari hulu sampai hilir .
“Baik itu terkait revitalisasi kelapa, hingga hilirnya terkait industri maupun pasarnya. Semua kita bahas dan kita carikan solusinya lewat Konferensi ini,” lanjut Nelson.
Nantinya beber bupati ahli lingkungan itu, kelapa akan dijadikan bahan untuk konservasi secara dan menjadi kelapa juga bisa mengonservasi lahan-lahan yang termarginalkah.
“Kita juga akan membuat institut dan konservasi di semua wilayah, dan juga di IKN kita akan buat eksitus untuk konservasi kelapa itu. Intinya dengan konferensi ini kita bangkitkan semangat perkelapaan di Indonesia, dan menjadikan kelapa tanaman nusantara,” pungkas Nelson. (*)