BOTU (RG) – Pekerjaan atau pemeliharaan jalan dalam mengantisipasi genangan air, masih sering didapati jajaran Komisi III Deprov, tidak sesuai dengan yang diharapkan. “Karena, setelah sebuah ruas jalan misalnya, dilakukan perbaikan atau proyek pemeliharaannya dalam mengatasi genangan air di jalan tersebut. Namun yang kami (Komisi III) temukan, tetap saja, ada air yang menggenang di jalan tersebut. Itu kan, sama saja, mubajir dilakukan perbaikannya,” ungkap anggota Komisi III Deprov, Ismail Alulu, seusai meninjau salah satu proyek pemeliharaan jalan dalam mengantisipasi genangan air, di kabupaten Pohuwato, pekan lalu.
Artinya, harap Alulu, mestinya, sebelum melakukan proyek pekerjaan seperti itu, ada baiknya dilakukan pengkajian dan survey lebih awal, akan faktor-faktor di sekelilingnya. Yang menyebabkan genangan air, begitu mudah terjadi dan dikhawatirkan kembali menggenangi ruas jalan yang akan diperbaiki tersebut. “Seperti dengan berkoordinasi dengan instansi terkait, mungkin karena pengaruh lingkungan atau kondisi di sekitar lokasi jalan yang akan diperbaiki itu. Yang meski dilakukan perbaikan, air tetap saja mudah merembes di kawasan jalan tersebut.” saran politisi dari PAN ini. “Nah, itu yang lebih awal dicarikan solusi penanganannya. Sehingga, tidak mubajir atau tidak ada perbaikan berulang, proyek pemeliharaan jalan akibat genangan air tersebut,” pungkasnya. (ayi)
Hindari Pemeliharaan Jalan Berulang, dari Genangan Air
