DEKAB – Momentum hari patriotik 23 Januari tahun 2022 kembali diperingati oleh seluruh masyarakat Gorontalo adalah momentum yang tak ada didaerah lain di Indonesia.
Betapa tidak, Penjajah harus mengakui kemerdekaan rakyat dan penjuang Gorontalo yang lebih dahulu memproklamirkan kemerdekaannya 3 tahun lebih dulu dari kemerdekaan Indonesia.
Gorontalo yang lebih dulu merdeka ditanggal 23 Januari tahun 1942, menjadi momentum kebangkitan rakyat Gorontalo dari masa masa sulit kompeni pada jaman itu.
Indonesia yang merdeka nanti ditahun 1945, Agustus. Menjadikan kemerdekaan Gorontalo lebih dahulu diteriakkan oleh pahlawan daerah dibawah pimpinan Nani Wartabone.
Semangat kemerdekaan yang lebih dulu ini oleh DPRD melalui ketua DPRD Syam T Ase harus menjadi pengalaman, bahwa rakyat Gorontalo adalah cerminan rakyat yang pemberani dalam menghadapi apapun, termasuk penjajah.
“Kita harus bangga dengan itu. Keberanian kita meski dengan keadaan serba persenjataan dan perlawanan terbatas. Namun kita mampu membuktikan keberanian kita mengusir penjajah dan harus mengakui kemerdekaan rakyat. ” Ujarnya.
Tentu pula semangat ity dibarengi dengan ikhtiar bermunajat kepada sang pencipta, agar dengan keadaan yang terbatas, kita dimerdekakanNya dengan segala perlawanan.
Wakil ketua DPRD Irwan Dai juga berpesan, dari keberanian dan kemerdekaan kita yang lebih dahulu, harus menjadikan ini sebuah spirit dalam membangun.
Betapa konsep konsep perjuangan yang dilahirkan dari pahlawan kita, lewat strategi perang gerilya oleh Nani Wartabone,menunjukan rakyat Gorontalo adalah rakyat yang cerdas, kaya dengan sejuta ide hingga mampu merdeka tiga tahun lebih dulu dari negara ini.
“Kita harus bangga.Kita merdeka dengan kecerdasan intelektual kala itu. Meski terbatas, namun lewat perlawanan yang dibarengi dengan kecerdasan dan agama, maka itu harus membuat penjajah mengakui kemerdekaan rakyat Gorontalo.” Ujarnya.
Maka jadikan ini sebagai spirit dalam membangun daerah ini, bahwa sekali lagi kita orang-orang cerdas dalam merebut kemerdekaan ditanggal 23 Januari tahun 42 kala itu,” ujarnya. (RG.53)
