GORUT (RAGORO) – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM) adalah satu dari empat strategi penanggulangan kemiskinan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana dikatakan Wakil Bupati Gorontalo Utara (Wabup Gorut), Thariq Modanggu usai melakukan sidak untuk kedua kalinya di OPD tersebut, Senin (17/1) kemarin.
Karena itu, kata Thariq, dirinya memberi fokus kepada Disdagperinkop dan UKM agar bekerja lebih maksimum.
“Mereka sudah bekerja, tapi saya menginginkan agar lembaga ini atau dinas ini bekerja secara maksimum untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui UMKM, perdagangan, koperasi dan perindustrian,” kata Thariq Modanggu, di hadapan awak media ketika diwawancarai.
Oleh karena itu, kedatangannya yang kedua kalinya di awal tahun 2022 ini, Thariq menjelaskan, agar semua bidang dan semua seksi di OPD tersebut akan melaksanakan tupoksinya secara detail, secara komprehensif, tidak parsial, tidak satu-satu atau sendiri-sendiri.
“Makanya, Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2006 tentang tupoksi, itu saya minta supaya diurai secara detail mungkin, supaya pelaksanaan tugas masing-masing itu tidak lagi menunggu perintah pimpinan, karena sudah ada perencanaan dari awal berdasarkan bidang masing-masing,” tukasnya.
“Jadi, bidang UMKM sudah bergerak secara maksimum, bidang perindustrian bekerja maksimum, bidang perdagangan berjalan secara maksimum,” sambung Thariq memaparkan.
Selanjutnya, berdasarkan temuannya pekan kemarin, Ia mengaku, ternyata pihak Disdagperinkop dan UKM belum bekerja secara komprehensif atau simultan.
“Saya beri contoh, industri yang sudah didorong oleh perindustrian, itu harus di back-up oleh perdagangan, harus di-backup UMKM, supaya hasil industri rumah tangga itu, kalau ada kendala dalam perdagangan, maka berarti bidang perdagangan yang memback-up perdagangannya, pemasaran dan lain-lain,” urainya.
Begitu juga secara kelembagaan, Thariq mengatakan, harus didorong oleh UMKM dan koperasi. “Itu contoh yang kita ingin agar betul-betul usaha UMKM ini akan mendorong ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Apalagi lanjut Wabup, Gorut memiliki kurang lebih 5 ribu UMKM. Sehingga, tidak mungkin dalam 5 ribu itu tidak dapat 5 sampai 10 UMKM atau industri yang betul-betul kuat, koperasi yang betul-betul kuat.
Makanya, dirinya menegaskan, selama beberapa hari ke depan akan mengawal perbaikan di Disdagperinkop dan UKM.
“Pertemuan berikut, evaluasi dari tindak lanjut hari ini (kemarin, red) nanti akan dilanjutkan hari Jumat ini. Jadi, terpaksa saya harus berkantor dulu beberapa hari di dinas ini. Jadi kepala dinas dulu.
Sehingga, mudah-mudahan dengan langkah-langkah ini, geliat ekonomi, geliat usaha koperasi, usaha UMKM di Gorontalo Utara akan bergerak secara maksimum untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara soal standar prioritas, tentu kata Wabup, itu harus dilihat dulu penetapan kriterianya, mana usaha yang benar-benar sudah digeluti sejak lama.
Produknya misalnya, produk unggulan, artinya dibandingkan dengan daerah lain tidak kalah produksinya, misalnya gula aren Atinggola.
“Jadi, penetapan-penetapan itu yang penting, supaya di lapangan kita tinggal mencocokkan, begitu juga dengan usaha-usaha yang lain,” terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk uraian tupoksi tiap bidang, Thariq mengatakan, pihak Disdagperinkop dan UKM mengaku, bahwa itu belum mampu mereka uraikan secara detail.
Tapi, bukan berarti mereka tidak bekerja. “Mereka sudah bekerja sebagaimana pengakuan tadi, tapi langsung di lapangan.
Sehingga mereka sudah bekerja, tapi ada juga yang bisa tercecer, terlewatkan, kenapa, karena tidak ada satu dokumen perencanaan yang utuh,” pungkasnya. (RG-56)