GORUT (RAGORO) – Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Indra Yasin memastikan bahwa tidak akan ada pesta kembang api di tahun baru 2022 nanti. Warga di daerah itu diimbau, untuk mengurangi aktivitas di luar rumah saat malam pergantian tahun.
Tetap di rumah saja selama perayaan natal dan tahun baru. “Kita sudah sepakati di perayaan malam tahun baru 2022, tidak ada panggung kesenian, termasuk pesta kembang api atau mercon dan sejenisnya.
Jadi, akhir tahun, tidak ada kegiatan di luar dari yang diatur pemerintah,” kata Indra Yasin, yang baru-baru ini memimpin rapat forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Kabupaten Gorut yang dilaksanakan di Hotel Arya Duta, Manado.
Tidak hanya peniadaan atau pelarangan kegiatan yang bisa mengundang perhatian khalayak ramai, di dalamnya pesta kembang api, pemerintah daerah bersama unsur forkopimda terkait masih akan mempertimbangkan dibukanya tempat wisata saat menjelang dan setelah malam perayaan tahun baru.
“Untuk aktivitas di tempat wisata, nanti kita masih menunggu, apakah boleh dibuka tapi terbatas dan tidak harus sampai ada kegiatan akhir tahun di sana. Nanti soal itu, kita masih juga merujuk apa yang menjadi ketentuan dari pusat maupun dari Pemprov Gorontalo,” tuturnya.
Pada dasarnya, khusus untuk tempat wisata, kata Indra, pihaknya ingin ekonomi tetap jalan. Namun tentu dengan persyaratan jumlah pengunjung dibatasi. Termasuk, kegiatan yang kemudian dilaksanakan di sana. “Tapi paling tidak, ada 3 yang kita sepakati, tidak ada kegiatan akhir tahun, tempat wisata untuk dibuka tapi terbatas, dengan catatan tidak boleh ada kegiatan pisah sambut di sana, sambil menunggu perintah pusat maupun provinsi,” paparnya.
Selanjutnya, ketiga, melakukan pengetatan di wilayah perbatasan. Karena lanjut kata Indra, pihaknya ingin menjaga H-3 jelang tahun baru, aktivitas masyarakat dari Manado ke Gorontalo dan sebaliknya. Kemudian dari Gorontalo ke Sulawesi Tengah dan sebaliknya.
“Maka kita perlu ada pengetatan di perbatasan-perbatasan. Tidak hanya kaitannya dengan pandemi, tapi tentu menjaga masalah yang berkaitan dengan keamanan, seperti peredaran minuman keras (miras).
“Ini juga kita harus jaga, terjadi perpindahan, juga hal yang berkaitan dengan akhir tahun, misalnya ada minuman keras yang masuk ke Gorontalo kita harus perketat juga, jangan sampai dia masuk, ini tentu akan memberikan dampak yang baik di akhir tahun,” tandasnya. (RG-56)