GORUT (RAGORO) – Deisy Datau, salah seorang Anggota Legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) dari Fraksi PDIP mengatakan terhadap pembangunan daerah yang dalam tahap perencanaan perlu memperhatikan berbagai aspek.
Misalnya, lahan yang akan digunakan itu masih produktif, kemudian dalam kondisi tidak digunakan lagi. “Artinya, aspek lingkungan, lahan dan lainnya harus diperhatikan, terutama fungsi dari lahan tersebut,” terang Deisy.
Kalau kemudian lahan yang dimanfaatkan untuk pembangunan masih produktif, seperti areal persawahan. Maka, harus disediakan lahan pengganti dan itu ada aturannya. “Karena perlu kita ketahui, ada beberapa bangunan yang dibangun di atas lahan yang masih produktif, seperti areal persawahan.
Harusnya, ketika lahan yang digunakan masih produktif, maka disediakan lahan pengganti,” jelasnya. Ia mencontohkan, misalnya untuk areal persawahan yang dilengkapi irigasi. Maka, lahan penggantinya harus 3 (tiga) kali lipat dari yang digunakan.
“Jika ini tidak dilaksanakan, maka dapat dipastikan satu saat nanti areal persawahan misalnya akan menjadi berkurang dan hilang ketika tidak dilakukan ganti lahan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Demikian juga dengan jenis lahan lainnya yang aturan dan ketentuan untuk penggantinya juga diatur. “Olehnya hal seperti ini diharapkan untuk dapat menjadi perhatian bersama dan saling mengingatkan antara satu dengan lainnya agar pelaksanaan pembangunan tetap berjalan, sementara lahan produktif untuk pertanian tetap terjaga,” tandasnya. (RG-56)
