Kabgor PemkabKabupaten Gorontalo

Korban Banjir Telaga Mulai Diserang Kutu Air

372
×

Korban Banjir Telaga Mulai Diserang Kutu Air

Sebarkan artikel ini
Banjir yang masih menggenangi kawasan perumahan nelayan dikawasan danau Limboto, Telaga. (Foto:dok)

KABGOR – Hampir sudah sebulan penuh, banjir yang merendam kawasan perumahan deret nelayan di dusun tiga Desa Buhu, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo belum juga surut.

Akibatnya sejumlah warga mulai terserang berbagai penyakit, seperti demam, kutu air, gatal-gatal hingga diare.
Sebagian warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan ini memilih tak mengungsi.

Mereka tetap bertahan di rumah sambil menunggu air surut. sementara tak sedikit pula dari mereka mengungsi ke posko dan ke rumah kerabat terdekat.

Warga yang memilih bertahan di kawasan ini terpaksa harus menggunakan perahu untuk beraktifias. Untuk kebutuhan air bersih warga hanya mengandalkan sumur bor yang letaknya tak jauh dari pemukiman mereka.

Salah seorang warga yang mulai terserang penyakit adalah, Deris Mustafa. Kedua telapak kakinya digerogoti kutu air hingga terlihat membengkak dan mengelupas.

Menurut Deris, kutu air tersebut disebabkan air banjir yang tak kunjung surut. “Setiap malam menjelang tidur saya harus menahan sakit dan gatal akibat kutu air ini,” ungkap Deris.

Penyakit kutu air tak hanya menyerang orang dewasa saja, namun banyak anak-anak di kawasan ini juga mulai menderita penyakit serupa.

“Karena kutu air, anak saya sering menangis karena menahan rasa sakit dan gatal,” ujar Fitriyanti Paus.
Menanggapi ini Ketua IDI Kabupaten Gorontalo, Dr. Irawan Huntoyungo mengakui, bahwa memang akibat luapan banjir Danau Limboto itu, banyak warga terserang penyakit, mulai dari infeksi saluran pernafasan, gatal-gala dan diare. Penyakit ini ditimbulkan akibat genangan air dan lingkungan yang kurang terjaga kebersihanya.

“Dari temuan kami di lokasi banjir, banyak warga yang mulai terserang berbagai penyakit kulit, ispa dan diare yang disebabkan lingkungan dan cuaca,” tegas Irawan.

Warga yang terserang penyakit disarankan untuk segera berobat ke pusat kesehatan masyarakat terdekat, pintanya.
Sejak Danau Limboto meluap, pemerintah telah membangun posko pengusian bagi warga yang terdampak.

Tercatat korban banjir di desa ini sebanyak 35 kepala keluarga atau sekitar 120 orang. Warga berharap pemerintah tak hanya memberikan bantuan makanan saja. Namun juga memerhatikan kondisi kesehatan mereka yang mulai diserang penyakit. (RG.53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *