GORUT (RAGORO) – Upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) dan stunting dilakukan melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), yang diharapkan mampu membawa angin segar sehingga perhatian itu berubah menjadi percontohan. Hal ini menyusul tingginya AKI-AKB sepanjang 2020 lalu.
Ketua TP PKK Gorut, Reni Yasin Hiola menyampaikan, sejumlah program PKK yang telah dicanangkan akan terus dikoordinasikan dan dijalankan.
Tak hanya itu, lanjut dia, pemetaan desa dan kecamatan terkait kasus AKI/AKB telah dilaksanakan. Kini, pemberdayaan dan pendampingan terus dilangsungkan di sejumlah tempat.
“Program dan kegiatan PKK jalan terus,” kata istri Bupati Gorut itu.
PKK telah turun dan melakukan pendampingan serta pemberdayaan melekat.
Di beberapa lokasi lain yang tersebar di kecamatan desa, PKK juga melakukan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, untuk tujuan mencegah naiknya AKI/AKB.
Dengan demikian, AKI/AKB di Gorut, termasuk angka stunting, diharapkan bisa menunjukkan hasil yang signifikan. “Insya Allah harus turun,” papar Reni.
Pemberdayaan dan pendampingan terhadap keluarga yang dilakukan PKK, menurutnya, juga terus dikoordinasikan oleh PKK di tingkat kecamatan dan desa.
Bukan itu saja, kader-kades juga dikoordinasi agar seluruhnya lebih aktif membantu ibu-ibu hamil dan memperhatikan gizi anak-anak.
Perhatian agar AKI/AKB dan stunting turun diharapkan banyak pihak. Sebab, dengan penurunan itu nanti, menunjukkan sigapnya keluarga ibu hamil, kecepatan penanganan medis, serta ketersediaan gizi untuk anak-anak.
Dengan kata lain, apabila penurunannya bisa drastis, membuktikan hidup warga Gorut semakin menuju ke arah yang lebih sejahtera. (RG-56)
