- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Awaluddin
GORONTALO (RG.COM) – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Gorontalo, Dian Nugraha menyampaikan bahwa pada triwulan II tahun 2023, perekonomian Gorontalo tercatat tumbuh sebesar 4,25%, (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Gorontalo baik secara tahunan dan kuartalan mengalami perbaikan dibandingkan triwulan 1 tahun 2023.
Meski demikian, pertumbuhan ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku, Papua sebesar 6,56% (yoy) dan nasional 5,17% (yoy).
Kinerja perekonomian pada triwulan II tahun 2023 didorong oleh pertumbuhan lapangan usaha transportasi yang tumbuh sebesar 6,83% (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya atau triwulan 1 tahun 2023 yakni 6,25%, (yoy).
Pertumbuhan lapangan usaha transportasi didorong oleh jumlah kedatangan penumpang dan muat barang di bandara Djalaludin Gorontalo yang tumbuh masing-masing sebesar 20,83% (yoy) dan 8,54% (yoy) lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan 1 tahun 2023 di tengah trend penurunan harga avtur pada triwulan II tahun 2023.
Peningkatan mobilitas masyarakat melalui angkutan udara tersebut bertepatan dengan adanya dua HBKN pada triwulan II 2023 yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
Dijelaskan Dian, di tengah percepatan pertumbuhan lapangan usaha transportasi lapangan usaha utama lainnya, seperti konstruksi pertanian dan perdagangan tercatat mengalami perlambatan pada triwulan II 2023.
Pertumbuhan lapangan usaha konstruksi tercermin dari indikator kinerja pengadaan semen di Gorontalo yang mengalami penurunan, sejalan dengan nilai realisasi investasi pada triwulan II 2023 sebesar 837 miliar, lebih rendah dibandingkan triwulan 1 2023 sebesar 1,37 triliun.
Selanjutnya pertanian telah mengalami trend moderasi sejak tahun 2020. Hal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Gorontalo, mengingat sektor pertanian merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi dengan pangsa pasar terbesar terhadap PDRB atau pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2023.
Kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan kembali mengalami penurunan menjadi 37%.
Kontribusi terbesar sektor pertanian berasal dari subsektor tanaman pangan sebesar 52% dengan komoditas utama yaitu jagung dan padi yang mengalami penurunan produksi pada triwulan II 2023
Seiring dengan panen yang lebih besar terjadi pada triwulan I 2023 selang Februari sampai dengan Maret.
Disamping itu indikator sub sektor perikanan yang termasuk dalam komponen sektor pertanian turut mengalami perlambatan.
Selanjutnya, produksi perikanan tangkap di PPN kwandang dan PPI tenda masing-masing terkontraksi lebih dalam sebesar 16,34% (yoy) dan 18, 59% (yoy) pada triwulan II 2023.
Dari sisi pembiayaan kredit pertanian mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,41% (yoy) lebih rendah dibandingkan triwulan 1 2023 yang tumbuh sebesar 3,95% (yoy).
Meskipun demikian indikator kesejahteraan petani yaitu rata-rata nilai tukar petani pada triwulan 2 2023 mencapai 106,20 atau tumbuh terbatas sebesar 0,21% (yoy) lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang mencatatkan kontraksi.
Demikian pula kata Dian, nilai tukar petani yang tumbuh lebih tinggi seiring dengan peningkatan rata-rata harga jagung sebesar 13,06%, yang meningkatkan penghasilan petani di tengah penyaluran bantuan bibit dan pupuk bersubsidi oleh pemerintah provinsi.
Lebih lanjut pertumbuhan sektor perdagangan mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya meski masih dalam level yang tinggi.
Perlambatan kinerja sektor perdagangan turut dipengaruhi oleh penurunan hasil produksi komoditas utama pertanian, karena struktur sektor perdagangan di provinsi Gorontalo didominasi oleh komoditi outflow komoditas pertanian
Terlebih indikator lain seperti rata-rata indeks kinerja perdagangan mobil sebesar -11.33 tumbuh merambat dibandingkan triwulan sebelumnya dan indeks realisasi perkembangan dunia usaha sektor pbe mengalami kontraksi pertumbuhan lebih dalam.******