KAMPUS (RAGORO) – Universitas Gorontalo (UG) mulai melakukan penghapusan data mahasiswa yang tidak aktif.
Rektor UG, Dr. Sofyan Abdullah, SP, MP mengatakan, dirinya telah mengingatkan kepada seluruh program studi, khususnya strata satu (S1) di kampus perjuangan itu untuk segera mengajukan penghapusan data mahasiswa tahun 2015 ke bawah.
“Itu terkait data-data mahasiswa yang sudah tidak aktif. Datanya mahasiswa tahun 2015 ke bawah, itu yang kita hapus. Jumlahnya itu ada seribuan,” ungkap Sofyan, Selasa (7/3).
Untuk mekanisme penghapusan, Sofyan menjelaskan, data yang dihapus adalah mahasiswa yang sudah lewat batas studi 14 semester atau 7 tahun.
“Nah, data itu diusulkan dari prodi melalui fakultas ke LPM. Nanti data itu dibawa ke rektorat dan dibahas bersama. Sebelum nanti diusulkan ke yayasan untuk mendapat persetujuan dihapus,” terang Sofyan.
Penghapusan data mahasiswa itu dikatakan Sofyan tidak perlu lagi dikoordinasikan dengan pihak Dikti atau L2 Dikti.
“Karena data mahasiswa yang dihapus secara otomatis tidak terbaca lagi di sistem Dikti,” jelasnya.
Sofyan mengatakan, penghapusan data mahasiswa yang telah melewati masa studi 14 semester ini sudah merupakan keharusan setiap perguruan tinggi.
“Karena kalau itu tidak kita lakukan, akan berpengaruh terhadap penjaminan mutu. Kita juga menghindari terjadinya penyalahgunaan data mahasiswa oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan,” tukasnya.
Lebih lanjut dikatakan Sofyan, penghapusan semacam ini berlaku juga di perguruan tinggi lainnya.
“Karena memang dalam ketentuan, bagi mahasiswa yang masa studinya sudah lebih dari 14 semester, itu tidak bisa diakomodir lagi dalam proses studi. Kalau pun mereka mau, maka prosesnya dimulai dari awal,” tandasnya. (RG-56)