GORONTALO (RAGORO) – Polda Gorontalo secara resmi membangun kerjasama dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) tentang program pembelajaran kearifan lokal di lingkungan Polda Gorontalo.
Program terobosan Kapolda Gorontalo ini nantinya akan diikuti oleh personel Polri yang baru lulus, baik lulusan Akpol, Sespimmen dan juga siswa SPN Polda Gorontalo.
Rektor UNG, Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., sangat mengapresiasi dan mendukung terobosan yang dilakukan Kapolda Gorontalo melalui program pembelajaran kearifan lokal di lingkungan Polda Gorontalo. Apalagi program ini dipercayakan kepada UNG, maka tentunya proses pembelajaran benar-benar akan lebih dimaksimalkan.
“untuk maksimalnya hasil pembelajaran kearifan lokal ini, maka UNG menurunkan tim yang kompeten dan sistem pembelajaran yang berkualitas,” ungkapnya. Eduart mengatakan, pembelajaran kearifan lokal sangat penting dipahami oleh setiap personel Polda Gorontalo, karena persepsi masyarakat tiap daerah berbeda.
Selain itu, setiap personil wajib memahami nilai-nilai yang ada pada falsafah Gorontalo, ‘adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah’, termasuk pemahaman terhadap penggunaan simbol-simbol adat pada satuan Polda Gorontalo, khususnya yang tertulis pada bendera pataka Polda Gorontalo ‘Moodelo Ayuwa’.
Selain itu, Eduart menambahkan, sekolah kearifan lokal ini akan menjadi bekal bagi personel Polda Gorontalo dan jajaran dalam menunjang tugas pokok dan fungsi Polri dalam memelihara Kamtibmas, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat serta penegakkan hukum. Rektor UNG, Eduart Wolok berharap, personil Polda dapat beradaptasi dengan budaya Gorontalo.
“kami berharap program ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain. “kami berharap program ini nantinya bisa dilaporkan ke Mabes Polri serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga dapat menjadi percontohan bagi Polda-Polda lainnya di Indonesia,” tutur Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT. (awal-46)
