GORUT (RAGORO) – Bappeda Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) menyelenggarakan Rapat Evaluasi terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Gorut Tahun 2018-2023.
Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai Selasa (2/11) hingga Kamis (4/11) di Hotel Grand Q, Kota Gorontalo itu mengundang pihak BPKP Provinsi Gorontalo, kemudian dihadiri Penjabat Sekda, Suleman Lakoro, pimpinan OPD dan Camat serta menghadirkan Kasubag Perencanaan dan Keuangan di masing-masing OPD dan kecamatan.
Bupati Gorut, Indra Yasin yang didaulat membuka kegiatan tersebut dalam sambutan dan arahannya menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya evaluasi RPJMD atau kinerja daerah ini, tentu akan melihat sejauh mana realisasi di lapangan, termasuk kendala dan penyesuaian yang perlu dilakukan.
“Evaluasi ini penting, sebab 2 tahun lagi kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dituangkan dalam RPJMD ini tentu akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui DPRD,” kata Indra Yasin. Oleh sebab itu, dirinya berharap, evaluasi kinerja ini benar-benar diikuti dengan baik.
“Dan saya sudah dengar tadi (kemarin, red) di dalam visi misi kepala daerah, tolong dilihat. Tadi sudah disampaikan, mana yang sudah tercapai atau penuhi target, mana yang belum dan mana yang sulit untuk direalisasikan,” tuturnya.
Untuk itu, terhadap hal tersebut, Bupati Indra berharap semua OPD mengarahkan program kegiatannya sesuai dengan visi misi kepala daerah. “Jangan buat misi sendiri. Sebab, kalau buat misi sendiri. Karena saya dengar ada yang tidak bersesuaian dengan visi misi kepala daerah.
Nah, itu yang harus dievaluasi hari ini,” tegasnya mengingatkan. Sementara itu, sebelumnya Kepala Bappeda Gorut, Faizal Piu dalam laporannya menjelaskan evaluasi RPJMD ini dalam rangka mengukur sejauh mana kinerja di tahun-tahun sebelumnya, baik tahun 2019 maupun tahun 2020, apakah itu sesuai dengan target yang diharapkan atau tidak.
“Untuk visi misi itu, visi Ceria, Unggul, dan Sejahtera di Poros Maritim Utara Indonesia 2023. Dengan misi ada lima,” sebut Faizal. Disampaikannya, dalam RPJMD tersebut, ada lima isu yang diangkat. Yang pertama, isu kemiskinan, ketimpangan, pengangguran dan daya saing. Kedua, isu tata kelola. Ketiga, isu infrastruktur. Keempat, isu kualitas SDM dan Kelima, isu SDM yang berkelanjutan.
“Dan dari RPJMD yang ada, kami membagi 5 arah kebijakan yang dilaksanakan selama lima tahun. Di mana, tahun pertama, arah kebijakan kita adalah fokus pada reformasi birokrasi, yang kedua fokus pada peningkatan infrastruktur, yang ketiga adalah pariwisata, keempat adalah investasi dan peningkatan perekonomian daerah dan kelima adalah mendukung sektor-sektor yang belum berhasil dilaksanakan di empat tahun sebelumnya,” imbuh Faizal.
Sehingga lanjut kata Faizal, dalam indikator-indikator misi itu, ada beberapa indikator yang merupakan indikator utama kinerja Kabupaten Gorut.
“Itu ada 29 (dua puluh sembilan) indikator dan terbagi di beberapa sasaran. Sasaran pertama adalah, meningkatnya kinerja pemerintah daerah, itu ada 5 (lima) indikator. Nanti akan kita sampaikan, indikator mana yang belum tercapai, mana yang tercapai dan indikator mana yang akan kita capai sampai tahun 2023,” ungkapnya.
“Selanjutnya sasaran meningkatnya kualitas SDM, dengan 8 indikatornya. Kemudian, sasaran berikut meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan beberapa sasaran lainnya,” sambung Faizal. (RG-56)