Petani Kabgor Berteriak Minta Pupuk, Gubernur Diminta Keluarkan Surat Sakti

233
ADV
10
NAMPAK Petani sedang berada di lawan persawahan di Gorontalo. (foto/istimewa)

GORONTALO (RAGORO) – Petani sawah di Kabgor berteriak, minta pemerintah segera turunkan surat agar pupuk bisa disalurkan ke petani.

Sekarang ini petani sangat membutuhkan pupuk sementara di pasaran kosong. Bukan terjadi kelangkaan, melainkan karena stok pupuk yang ada semuanya tertumpuk di gudang. Menurut Yamin, yang dibutuhkan petani sekarang ini adalah sepucuk surat dari pemerintah.

Dengan surat sakti itu, maka pupuk yang kini tertumpuk di gudang bisa segera disalurkan ke petani. Ditanya berapa kebutuhan pupuk di kalangan petani, Yamin mengatakan, sesuai RDKA, kebutuhan pupuk di petani 70 ribu ton, sementara jatah subsidi untuk petani hanya 29 ton setahun, itupun hanya untuk 1 musim tanam, padahal dalam setahun ada dua musim tanam.

Maka kata Yamin, idealnya jatah pupuk subsidi untuk petani harus 50 ribu ton. “tetapi yang mendesak dan paling dibutuhkan petani sekarang ini adalah surat dari Gubernur dan Bupati supaya pupuk yang sekarang ini nongkrong di gudang bisa disalurkan ke petani,” kilahnya.

Karena Menurut Yamin, pupuk-pupuk itu tak bisa keluar gudang tanpa adanya surat dari pemerintah. “dari pusat harus ada surat dari Kementerian baru bisa ke daerah, setelah tiba di daerah harus ada surat dari Gubernur dan Bupati baru bisa keluar gudang untuk disalurkan pada petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Syaiful menambahkan bahwa kebutuhan pupuk itu sudah sangat mendesak. Karena itu mereka sangat membutuhkan surat dari Gubernur dan Bupati agar pihak distributor bisa segera membuka gudang untuk menyalurkan pupuk ke petani.

“pupuk ini sangat kami butuhkan sekarang ini,” kata petani dari Isimu Selatan ini. Apa tanggapan Kadis Pertanian Provinsi soal itu.

Dihubungi tadi, Muljadi Mario mengatakan kalau kuota pupuk Subsidi untuk Gorontalo sudah habis. Sebab sejak bulan Juni lalu Pemprov sudah minta tambahan kuota dari Kementerian namun sampai sekarang ini belum ada stok, dan pupuk secara nasional sangat kurang, bahkan untuk Gorontalo dari kebutuhan 90 ribu ton namun yang diberikan hanya 39 ribu ton.

Soal banyaknya stok pupuk di gudang, Kadis mengatakan mungkin itu pupuk non subsidi. Namun begitu kata Kadis, pihaknya akan melakukan pengecekan. (awal-46)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *