Universitas Gorontalo

Dua Mahasiswa FISIP Unhas dan UPI Bandung Bocorkan Tips dan Trik Lolos Program MBKM di Universitas Gorontalo

321
×

Dua Mahasiswa FISIP Unhas dan UPI Bandung Bocorkan Tips dan Trik Lolos Program MBKM di Universitas Gorontalo

Sebarkan artikel ini
Suasana Sosialisasi dan Pendampingan Program MSIB

KAMPUS (RG.COM) – Dalam upaya mendorong 8 program MBKM yang dicanangkan Kemendikbudristek, Biro Kemahasiswaan Rektorat Universitas Gorontalo mengadakan sosialisasi sekaligus pendampingan kepada 60 Mahasiswa dari 14 Program Studi.

Dua mahasiswa dari FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung berbagi tips dan trik untuk lolos program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Keduanya, Rara A. Sencioko dari Unhas Makassar dan Annisa Aulia dari UPI Bandung.

Saat ini, keduanya sedang mengikuti program MSIB di Bappeda-Litbang Bone Bolango.

Acara ini menarik perhatian banyak mahasiswa yang ingin mengikuti jejak mereka dalam program bergengsi tersebut.

Acara yang digelar di Auditorium Universitas Gorontalo ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai Program Studi, Rabu (5/6).

Wakil Rektor I Prof. Dr. Meimoon Ibrahim, MM dalam arahan sekaligus yang membuka acara mengatakan bahwa pertemuan ini khusus untuk pendampingan kepada mahasiswa membuat akun kampus merdeka, mengisi dokumen kepatuhan di platform web kampus merdeka, sekaligus tutorial tips dan trik lolos seleksi program.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada anakda Rara dan Annisa yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman kepada mahasiswa UG,” ucap Prof Meimoon.

Saat ini, kata Guru Besar Bidang Manajemen itu mengatakan, diplatform, terbuka 2 lowongan program untuk MSIB dan Kampus Mengajar.

“Ke depan ada program Flagship lainnya yang akan terbuka diantaranya, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Wirausaha Merdeka dan program-program flagship lainnya,” harapnya.

Rara A. Sencioko Peserta MSIB Bappeda-Litbang Batch 6 selaku narasumber mengungkapkan pentingnya persiapan yang matang dalam mengikuti seleksi program MBKM.

“Kunci utama untuk lolos adalah memahami tujuan dan manfaat dari program ini. Selain itu, mereka harus menunjukkan minat yang kuat dan komitmen dalam esai aplikasi,” ujar Rara.

Ia juga menekankan pentingnya melakukan riset tentang perusahaan atau lembaga tempat magang yang dituju, serta menyiapkan CV dan portofolio yang relevan.

Sementara itu, Annisa Aulia dalam presentasinya mengungkapkan pentingnya persiapan yang matang dalam mengikuti seleksi program MBKM.

Ia menekankan, salah satu kunci utama untuk lolos adalah bertanya kepada Dosen, senior, atau alumni yang pernah mengikuti program MBKM atau bisa juga melalui komunitas online seperti di aplikasi telegram.

“Cari tahu tentang perusahaan dengan memeriksa visi, misi, dan kualifikasi pekerja di situs web atau media sosial mereka. Lalu rangkum skill set yang diperlukan,” ujar Aulia.

Dengan mengetahui kebutuhan perusahaan, mahasiswa dapat menyesuaikan aplikasi mereka agar lebih relevan dan menarik bagi pemberi magang.

Dalam kesempatan yang sama, Yeni Paramata, SKM., M.Kes selaku PIC (Person in Charge) Program Kampus Mengajar Universitas Gorontalo menegaskan pentingnya partisipasi mahasiswa dalam delapan bentuk kegiatan MBKM.

“Delapan bentuk kegiatan MBKM dapat menambah skill set akademik mahasiswa dan memperluas jaringan kolaborasi mahasiswa ketika mereka lulus nanti,” ujar Yeni.

Menurutnya, keterlibatan dalam berbagai kegiatan seperti magang dan proyek independen, memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga.

Disamping itu, dari aspek ketercapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pergururan Tinggi juga akan terus meningkat.

Sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif menunjukkan antusiasme mahasiswa Universitas Gorontalo.

Banyak dari mereka yang menanyakan detail lebih lanjut tentang proses seleksi, persiapan yang harus dilakukan, dan pengalaman selama mengikuti program MBKM.

Salah satu peserta, Rina, mahasiswa Fakultas Ekonomi, mengungkapkan, dirinya merasa sangat termotivasi setelah mendengar pengalaman dan tips dari kakak-kakak ini.

“Saya akan segera mempersiapkan diri untuk mendaftar program MBKM,” ujar Rina.

Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Yusran Biu, S.Tp menegaskan bahwa mahasiswa yang memenuhi syarat akademik untuk mengikuti program MBKM tidak perlu khawatir soal konversi nilai setelah kembali dari program tersebut.

“Hal ini sudah diatur dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi untuk konversi nilai ke dalam mata kuliah yang berjalan. Selain itu, Sistem Informasi Akademik (Siakad) Universitas Gorontalo juga sudah existing dengan program ini,” jelas Yusran.

Pernyataan ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi mahasiswa yang berencana mengikuti program MBKM. (ind-56)

Foto bersama peserta, narasumber dan PIC Program.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *