Pemkot

Pemkot Gorontalo Tingkatkan Skil Pencari Kerja

260
×

Pemkot Gorontalo Tingkatkan Skil Pencari Kerja

Sebarkan artikel ini
Walikota Marten A. Taha saat Pembukaan Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap Ke 1 Bagi Pencari Kerja di LLK-UKM Kota Gorontalo, (Foto Dok PKP).
  • Editor       : Sahril Rasid
  • Penulis     : Levi

PEMKOT (RG.COM)—Pemerintah Kota Gorontalo terus mendorong terserapnya tenaga kerja baik mereka lulusan SMK muupun sarjana.

Namun demikian belum terserapnya tenaga kerja ini salah satu factor adalah kurangnya ketrampilan dan keahlian sehingga mereka bersaing atupun memenuhi kwalifikasi kebutuhan pasar khususnya perusahaan swasta atau mengembangkan potensi diri sebagai wiraswasta.

Inilah satu factor penyebab terus bertambangnya jumlah pengangguran di Kota Gorontaolo. Mengantisipasi tersebut, memberikan pendampingan dengan memberikan pelatihan kepada kalangan pencari kerja.

Strategi jitu pun digulirkan untuk mengatasi hal tersebut, seperti melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja.

Program ini dilaksanakan setiap tahun berjalan.

Khusus tahun ini, jenis pelatihannya sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau tahun ini ada enam ketrampilan yakni, desain grafis, service sepeda motor, penjahitan pakaian dengan mesin, pemasangan instalasi listrik bangunan, las listrik, dan pembuatan roti dan kue,” ungkap Wali Kota Gorontalo, Marten Taha pada pembukaan pelatihan berbasis kompetensi, Jumat (26/4/2024) kemarin.

 Marten menjelaskan, pelatihan berbasis kompetensi sangat penting untuk dilaksanakan.

Pasalnya, meski lulus dari sekolah kejuruan, para lulusan ketika terjun ke dunia kerja, banyak yang tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan yang diterima oleh perusahaan-perusahaan.

Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kota Gorontalo membuat suatu kebijakan, agar bagaimana para tenaga-tenaga pencari kerja dapat segera diterima di perusahaan-perusahaan yang ada.

Sesuai dengan kompetensi atau keahlian, dan keterampilan yang dimiliki, sehingga bisa bekerja dan mendapat penghasilan dari pekerjaan tersebut.

“Makanya dilakukanlah pelatihan berbasis kompetensi seperti ini, yang kira-kira sudah seminggu berlangsung, dan ini akan berlangsung selama 33 hari,” ungkapnya.

Terakhir, ia berharap agar ketika selesai mengikuti pelatihan, peserta akan memperoleh keahlian, keterampilan, sehingga bisa langsung terjun ke dunia kerja atau bisa langsung mandiri untuk membuka usaha.******

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *