- Editor : Sahril Rasid
- Kontributor : Iwan Karim
GORONTALO (RG.COM)—Minat investor Kakao (Coklat) asal Jepang Tokyo Food Co ltd di Pohuwato belun ketahui pasti. Sekalipun sudah dua kali berkunjung dan bertemu dengan pemerintah Kabupaten Pohuwato.
Pertemuan ke dua kali antara PT Tokyo Food Co Ltd Aula Tarsius, Bappeda Pohuwato, Senin, (13/11/2023) kemarin masih seputar survey dan uji kualitas buah kakao petani di bumi Panua tersebut.
“ Kunjungan pihak Tokyo Food sudah kali kedua ke Kabupaten Pohuwato, dengan tujuan mensurvei dan meneliti kakao mana saja yang sudah selama ini melakukan fermentasi sesuai standar yang diinginkan,” ujar Kepala Bapppeda Pohuwato Irfan Saleh
usai mendampingi pihak investor asal jepang itu bertemu dengan Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa Kadis Perindagkop, Ibrahim Kiraman, Sekretaris Dinas Pertanian, Meri Maku, dan OPD di Aula Tarsius Bappeda.
Sementara itu Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa sendiri berharap investor asal jepang benar benar serius untuk berinvestasi di daerah ini.
Mengigat secara geografi Pohuwato sangat cocok dalam pengembangan buah kakao ini. Hanya saja petani sejauh ini belum secara serius mengelola sector perkebunan ini, mengigat pasar biji kakao masih bersifat lokalan.
Dan jika asal jepang serius maka ia berkeyakinan petani di Pohuwato akan secara simultan akan mengembangkan penanaman kakao ini mengigat pasarnya terbuka dan langsung di Pohuwato.
“Ini satu peluang bagi para petani kakao di Pohuwato. Tokyo Food sangat antusias terkait dengan kakao Pohuwato. Tapi ini baru tahap awal, mereka akan menguji kualitas dan jumlah produksi kakao”,kata Suharsi Igirisa.
Dikatakan Wabup Suharsi, perusahaan ini bukan saja akan membeli hasil kakao petani, tapi juga mendorong penanaman kakao, sehingga hal ini jelas peluang untuk masyarakat. Karena selain harga kakao diharapkan membaik, juga akan menyerap tenaga kerja.
Terpisah, Kepala Bapppeda Kabupaten Pohuwato, Irfan Saleh menjelaskan, dari hasil survei tersebut jika sudah ada sample kakao yang difermentasi, pihak Tokyo Food kemungkinan besar akan membeli dan diuji di laboratorium Jepang yang memang punya standar kualitas tinggi dalam membeli suatu produk.
Menurutnya, kalau potensinya bagus dan mampu memenuhi syarat, maka tentu selanjutnya akan dibuat kesepakatan jumlah kakao perbulannya atau pertahunnya yang akan dibeli dengan harga sesuai standar kualitas.
“Jadi, menurut ketua timnya menjelaskan untuk awal-awal mungkin masih sedikit-sedikit, tapi bertahap lama-lama mereka akan membeli dalam jumlah yang banyak sesuai kemampuan yang bisa disediakan oleh petani kakao.
Yang pasti dalam kunjungan ini, mereka menyampaikan juga akan memberikan peningkatan SDM bagi para petani. Sebab mereka ingin para petani memiliki kualitas yang baik dalam pengelolaan kakao fermentasi tersebut”,tambah Irfan Saleh.
Menariknya, kata Irfan lagi, pihak Tokyo Food berkeinginan agar para petani itu harus sejahtera. Karena dengan kesejahteraan, maka kualitas produk yang mereka inginkan itu bisa tercapai.
“Jadi, mereka ingin ada keseimbangan, tidak boleh kita hanya menuntut kualitas tinggi tapi kehidupan mereka tidak diperhatikan. Jadi, ini sangat pas dengan visi misi daerah, karena tujuan kita ingin meningkatkan kesejahteraan petani khususnya petani kakao”,pungkasnya.####