HeadlinesProvinsi

‘Gelontorkan’ 5,8 Miliar, Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya Targetkan di 2024 Penderita Tengkes Diangka 14 %

228
×

‘Gelontorkan’ 5,8 Miliar, Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya Targetkan di 2024 Penderita Tengkes Diangka 14 %

Sebarkan artikel ini
Penjabat gubernur Ismail Pakaya saat peluncuran pelaksanaan PMT di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo, Kamis (9/11/2023) kemarin. (photo kominfotik)
  • Editor     : Sahril Rasid
  • Penulis   : Sri Fatmawar Dama

GORONTALO (RG.COM)—Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya bertekat menekan angka balita dan ibu hamil  penderita tengkes hingga diangka 14 persen di tahun 2024.

Ini ditegaskan oleh Penjabat gubernur Ismail Pakaya saat peluncuran pelaksanaan PMT di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo, Kamis (9/11/2023) kemarin.

Seperti diketahui,pemerintah Provinsi Gorontalo mulai melaksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal.

Pelaksanaan PMT bagi balita dengan gizi kurang dan buruk, serta ibu hamil ini anggarannya bersumber dari dana insentif fiskal daerah sebesar Rp5,8 miliar yang dikhususkan untuk penanganan stunting atau tengkes.

“Dana insentif fiskal untuk tengkes ini ada kelonggaran waktu sampai tahun depan. Tapi saya minta tahun ini juga selesai karena kita menargetkan angka tengkes di Gorontalo tahun depan turun menjadi 14 persen,” Tegas Ismail Pakaya.

“ Saya yakin itu bisa karena langsung dikelola oleh ibu-ibu kader Posyandu di desa dan kelurahan,” tambah Ismail Pakaya.

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), total balita tengkes yang harus diintervensi di Provinsi Gorontalo sebanyak 5.132 orang.

Ismail mengatakan, Pemprov Gorontalo akan berkolaborasi dengan kabupaten/kota sehingga secara keseluruhan balita tengkes dan ibu hamil memperoleh PMT.

“Bersama dengan kabupaten/kota kita akan menuntaskan tengkes ini. Pemprov Gorontalo akan mengintervensi sisa dari yang sudah ditangani oleh kabupaten/kota,’kata Ismail.

Ditambakannya Jangan sampai satu anak yang sudah diberikan PMT oleh kabupaten/kota, kemudian provinsi juga memberinya, bisa-bisa yang lainnya tidak dapat.

Khusus di Kota Gorontalo, dari 10 puskesmas yang ada, tujuh di antaranya sudah diintervensi oleh Pemerintah Kota Gorontalo.

Tiga lainnya yaitu Puskesmas Sipatana, Kota Utara, dan Pilolodaa, akan diintervensi oleh Pemprov Gorontalo. Adapun jumlah sasaran pelaksanaan PMT di tiga kecamatan itu sebanyak 203 balita dan 63 ibu hamil.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa menjelaskan.

 Teknis pelaksanaan PMT adalah melibatkan kader Posyandu di desa atau kelurahan. Konsepnya dengan cara bahan pangan lokal akan dibelanjakan dan kemudian dimasak oleh kader Posyandu, selanjutnya di antarkan ke rumah-rumah balita dan ibu hamil yang menjadi sasaran PMT.

“Para kader Posyandu ini beberapa waktu lalu sudah dilatih oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo. Mereka yang membelanjakan, memasak, mengantar, hingga menjaga sampai PMT itu dimakan oleh balita,” jelas Anang ****.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *