Kota Gorontalo

Kota Gorontalo Inflasi Terendah ke 2 Secara Nasional

347
×

Kota Gorontalo Inflasi Terendah ke 2 Secara Nasional

Sebarkan artikel ini
Walikota Gorontalo Marten A. Taha dalam forum Rapat Forkopimda di Perluas tingkat Kota Gorontalo, Rabu (6/9, kemarin (photo humas pemkot)
  • Editor         : Sahril Rasid
  • Reporter    :  Levi

GORONTALO (RG.COM)  Kota Gorontalo tercatat sebagai daerah inflasi terendah kedua secara nasional dengan skor  angka 2,02 persen di bulan Agustus 2023. Kota Gorontalo dibawah Jambi nomor satu daerah inflasi terendah se Indonesia untuk skala kota.

“ Dipaparkan saat  Rakornas, Kota Gorontalo  di posisi kedua angka inflasi terendah tingkat nasional. Beda sedikit dengan Jambi yang ada di posisi teratas, dimana inflasi kita ada di angka 2,02 persen, sedangkan Jambi 1,92 %.’ Kata Walikota Gorontalo Marten Taha Rabu (06/09/2023) kemarin.

Tapi yang terpenting kata Marten Taha adalah, kemampuan pemerintah kota Gorontalo dalam mengendalikan harga bahan pokok sehingga masyarakat memiliki daya beli.

“ Pengendalian inflasi itu tidak mudah. Karena pemerintah harus melakukan kebijakan intervensi harga terkait kebutuhan pokok sehingga tidak melambung tinggi,’ tegas Marten lagi.

Walikota sendiri berharap, agar apa yang dilakukan pemerintah kota Gorontalo, bersama dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) kota dan provinsi serta Bank Indonesia yang selama ini berkolaborasi terus terjaga.

“ Pemerintah Kota bersama tim pengendali inflasi akan terus bahu membahu menjaga inflasi terendah setiap bulannya. Tidak boleh bulan ini turun bulan depan naik. Harus konsisten setiap bulan harus serendah mungkin. Saya memberikan apresiasi kepada seluruh komponen kota Gorontalo yang bekerja sama selama ini,.’ kata Marten.

Diakui Marten Taha, bahan pokok yang memicu inflasi seperti harga cabe, bawang merah, tomat, ikan, bawang putih, beras, gula pasir, minyak goreng, dan lain sebagainya.

 Disamping yang bersifat administered price, yaitu harga tiket pesawat, rokok, biaya kuliah, serta barang lainnya,” jelas Marten panjang lebar.

Kedua, keterjangkauan harga. Menurutnya, meski stok tersedia, namun apabila harga mahal, maka masyarakat akan kesulitan menjangkaunya. Karena, daya beli masyarakat sangat terbatas,” kata Marten lagi.

Ia sendiri berharap dengan Intervensi pemerintah seperti pasar dan pangan murah dengan setengah harga sangat membantu daya beli masyarakat kecil.

Marten mengakui selain menjaga ketersedian bahan pokok juga harus menjaga alur distribusi.

Terakhir, lata , Marten adalah komunikasi efektif. Dia bilang, komunikasi efektif adalah startegi yang tidak kalah penting, baik itu komunikasi dengan masyarakat maupun pihak-pihak tertentu. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *