- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Awaluddin
GORONTALO (RG.COM) – Keputusan Partai Nasdem ‘menjodohkan’ Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar membuat nasib koalisi perubahan NasDem, Demokrat, dan PKS diujung tanduk.
Reaksi keras ditunjukan partai demokrat atas dijodohkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Sikap partai demokrat bukan hanya di Jakarta. Tapi sikap menolak sikap Nasdem tanpa proses musyawarah ini menjalar cepat hingga ke daerah daerah.
Pengurus Partai Demokrat Provinsi Gorontalo Erwin Ismail langsung mengintruksikan seluruh kader menurunkan baliho Anies Baswedan di seluruh pelosk negeri se Gorontalo.
“Kepada seluruh kader partai Demokrat terhitung hari ini, saya instruksikan untuk menurunkan semua APK yang memuat so[1]dara Anis Baswedan dan juga Ketum Demokrat pak AHY”, Seperti tertulis tatus WAnya
Bagi Kader Demokrat yang tidak patuh maka sanksi siap menanti . Tak main main sanksi tersebut tindakan pemecatan dari Kader Demokrat.
“jangan lagi mengkampanyekan, dan saya minta seluruh Kader patuh dalam instruksi ini, kecuali anda ingin keluar Partai,” pungkasnya.
Perlu diketahui Koalisi Perubahan yang tergabung dari Nas[1]dem, Demokrat dan PKS telah menjalin kerjasama politik pada tanggal 24 Maret 2023 dan sejauh ini begitu mesra dalam mengkampanyekan Anies Baswedan sebagai Capres dari Koalisi Perubahan.
Namun pada tangga 31 Agustus tahun 2023 Nas[1]dem secara sepihak mengu[1]mumkan Cak Imin sebagai
Cawapres dari Anies Baswedan padahal selama ini AHY dan kubu Demokrat sangat militan dalam mendukung Anies Baswedan dan sangat berharap Ketum Demokrat AHY menjadi Cawapres dalam Koalisi Perubahan.
Lalu bagaimana sikap Nasdem sampai hari ini atas sikap partai democrat ?
Surya Paloh disejumlah media telah menegaskan pasangan Anies dan Muhaimin belumlah final seperti dilansir oleh detik.com 01/09/2023)
Berikut 8 Pernyataan Surya Paloh.
1.Anies-Cak Imin Belum Terformalkan
Surya Paloh menyatakan duet Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres belum final disepakati. Persetujuan belum tuntas didapat.
“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa,” kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (1/9) malam.
Surya Paloh berbicara usai rapat bersama partainya dan Anies Baswedan. Surya Paloh meminta semuanya untuk menunggu hasil akhirnya.”Jadi kita tunggu perkembangan satu-dua hari ini,” kata Surya Paloh.
Perkara apakah Surya Paloh setuju dengan duet Anies-Cak Imin, Surya Paloh tidak tegas menjawab. Soalnya, ini belum pasti.
“Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk saja kan itu belum tuntas sepenuhnya,” kata dia.
2. Nasib Koalisi Perubahan
Surya Paloh juga mengatakan saat ini koalisi pro-Anies yang berisi NasDem, Demokrat, dan PKS masih ada. Namun, dia tidak mengetahui besok.
“Sampai hari ini koalisi masih ada, besok pagi masih ada atau setengah ada kita belum tahu juga,” kata Paloh.
Paloh menegaskan komunikasi koalisi partai pro-Anies itu berjalan baik. Meski dirinya tidak terjun langsung, sebab ada tim yang menjadi representatif para ketum partai yang telah terbentuk yakni Tim 8.
“Memang selama ini berjalan seperti itu tidak langsung saya yang berkomunikasi, ada tim representatif partai, dalam hal ini representatif para ketum yaitu tim 8,” ujarnya.
3. Sikap Surya Paloh soal Pengkhianat
Surya Paloh juga buka suara soal Partai Demokrat merasa dikhianati karena keputusan sepihak duet Anies dan Cak Imin. Surya Paloh mengungkapkan sikapnya.
“Artinya saya harus jelaskan dulu. Pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu tentu sikap saya pasti.
Apakah itu karena perasaan empati? Apakah karena perasaan ikut prihatin? Saya pasti tidak bergembira lah menerima kabar seperti itu,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh mengungkapkan harapan NasDem masih sama sejak awal. Yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan dapat terus berjalan bersama.
“Karena apa? Karena harapan kita bersama bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Itu pasti sikap NasDem itu kalau masalah itu,” ujar Paloh.
“Apa yang terbaik bagi Demokrat, pasti dihormati NasDem, itu sikap yang paling mendasar,” tambahnya.
Surya Paloh menghormati jika Partai Demokrat keluar Koalisi Perubahan. Paloh meyakini dirinya tak mengkhianati rekan sekoalisi.
“Saya hormati (jika Demokrat keluar koalisi). Apa lagi yang saya harus katakan? Kalian lihat kira-kira model saya ini kira-kira ada bakat pengkhianat atau tidak, kan gitu aja. Tapi saya hormati (Demokrat),” imbuhnya.
4. Dengar Rencana Deklarasi Anies-Cak Imin
Surya Paloh mendengar ada ide rencana deklarasi Anies-Cak Imin sebagai pasangan capres-cawapres di Jawa Timur. Namun, rencana itu belum pasti.
“Ada saya dengar seperti itu. Tapi belum terkonfirmasi secara pasti bagi saya. Barangkali mungkin baru sebuah ide gagasan dari kawan-kawang, kemungkinan,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh menilai deklarasi Anies-Cak Imin bisa saja digelar di suatu tempat. Dia menyerahkan gelaran acara politik itu ke koleganya.
“Kalaupun dilakukan di mana, kapan waktunya. Saya pikir progres ini akan berjalan cukup cepat. Kita lihat perkembangan besok, barangkali,” kata Paloh.
5. Tetap Bicara dengan Demokrat
Surya Paloh mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Partai Demokrat usai terbongkarnya duet Anies-Cak Imin. Surya Paloh mengaku tetap menjalin komunikasi dengan Demokrat.
“Kalau saya nggak ada (rencana pertemuan dengan Demokrat),” kata Surya Paloh.
Meski di tengah hubungan renggang dengan Demokrat usai terbongkarnya duet Anies-Cak Imin, Paloh menilai pembicaraan dengan Demokrat harus tetap terjalin
6. Surya Paloh Anggap Cak Imin Adik
Surya Paloh mengungkap kedekatannya dengan Cak Imin yang diisukan menjadi cawapres Anies Baswedan. Paloh menganggap Cak Imin sebagai adik.
“Cak Imin bukan orang lama, puluhan tahu saya anggap adik saya, Cak Imin juga pernah di sini, di kantor ini, jangan salah, dia punya latar belakang yang sama komunitas press, sama dengan Bambang Soesatyo, kalian ingat itu atau Gus Ipul,” kata Paloh.
7. Ngaku Tak Pernah Tolak AHY
Dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan disebut ada yang tidak setuju bila AHY menjadi cawapres untuk Anies Baswedan. Surya Paloh menyatakan tidak pernah menolak AHY.
“Saya nggak pernah menyatakan tidak setuju kepada Mas AHY. Sungguh, saya harus katakan itu,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh menganggap AHY sebagai adiknya. AHY akan menjadi tokoh besar di masa depan kelak. “Dia adik saya. AHY sebagai seorang adik, orang muda. Pemimpin muda yang saya harapkan. The rising star nanti harusnya ke depan,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh menceritakan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. Menurut Surya Paloh, mereka berbincang soal politik.
“Biasa ngobrol sama teman, udah lama nggak jumpa,” kata Surya Paloh.
“Ada (pembicaraan politik). Bagaimana suasana, keadaan politik? Kita bersyukur, suasana tenang,” ucapnya.
Saat ditanya apakah membahas soal duet Anies Baswedan-Cak Imin, Surya Paloh menyebut berbagai macam hal dibahas.
“Bermacam-macam soal kita bahas bersama, dalam suasana yang mungkin, beberapa lama udah nggak ketemu, suasana hangat ya,” kata Surya Paloh.
8. Bahas Anies-Cak Imin dengan Jokowi?
Surya Paloh menceritakan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. Menurut Surya Paloh, mereka berbincang soal politik.
Biasa ngobrol sama teman, udah lama nggak jumpa,” kata Surya Paloh.
“Ada (pembicaraan politik). Bagaimana suasana, keadaan politik? Kita bersyukur, suasana tenang,” ucapnya.
Saat ditanya apakah membahas soal duet Anies Baswedan-Cak Imin, Surya Paloh menyebut berbagai macam hal dibahas.
“Bermacam-macam soal kita bahas bersama, dalam suasana yang mungkin, beberapa lama udah nggak ketemu, suasana hangat ya,” kata Surya Paloh *******