Headlines

Kritik Kebijakan, Bukan Pribadi, AD: Itu Politisi Anak Anak

255
×

Kritik Kebijakan, Bukan Pribadi, AD: Itu Politisi Anak Anak

Sebarkan artikel ini
Adhan Dambea - Nelson Pomalingo
Adhan Dambea - Nelson Pomalingo

KABGOR – Sosok fenomenal dalam gaya bicaranya Adhan Dambea kembali melontarkan steatment pedasnya soal banyaknya campur aduk politik yang mendera Nelson.

Menurut Anggota DPRD Provinsi Gorontalo itu, aroma politik lebih kental dibalik cerita itu yang sengaja ingin menjatuhkan Nelson Pomalingo.

Disela sela kegiatannya di Kabupaten Gorontalo, Adhan mengatakan dirinya hadir bukan semata-mata membela Bupati Kabupaten Gorontalo.

” Saya garis bawahi bahwa saya bukan membela Nelson Pomalingo. Cuma kenapa saya masuk diranah itu?. Karena saya lihat ada indikasi bahwa masalah ini mereka bawa keranah politik, Maka saya disitu. ” Tegas AD.

Dirinya pun sesumbar akan melawan mereka, ketika isu ini seakan dipolitisasi oleh sekelompok orang, apalagi menjelang tahun politik seperti sekarang ini.

” Saya akan lawan mereka. Bukan karena membela pak Nelson. Tapi karena ini mereka sudah bawa keranah politik, saya ada disitu. Saya lawan para politisi yang modelnya begitu.” Tegasnya lagi.

Artinya kenapa kata AD, jangan masalah pribadi orang kemudian dijadikan bahan lawan politik untuk bertarung dalam politik.

” Tidak bagus itu. Seorang politisi tidak bagus jadi begitu.” Pungkasnya.

Bilamana itu sering dilakukan ditahun tahun politik. Bagi AD itu boleh-boleh saja, sangat sah, tapi itu saya anggap tidak normal ketika malah pribadi yang diserang.

” Orang tidak normal menggunakan pribadi orang untuk kepentingan politik, itu tidak normal,” kata Ia.

Bagi AD tegas dirinya mengatakan kalau normal, bertarung lah yang rasional dan profesional.
” Kalau politisi tidak normal begitu itu namanya politisi kanak kanak.” Ujar AD sedikit tertawa.

Kalau ditanya kapasitas saya seperti yang kemarin diberitakan, itu karena kapasitasnya sebagai anggota DPRD. Dirinya juga mengatakan adalah orang Kabupaten Gorontalo, Telaga, ” Saya putra Luwoo, putra telaga.” Ucapnya.

AD pun memberikan tip bagaimana sejatinya menjadi politisi. Bahwa dimatanya Nelson dengan survei yang cukup tinggi, itu karena sudah membuat kerja yang baik.

” Buatlah kerja yang mengundang simpati rakyat. Bukan mencari kesalahan orang. Bukan politisi itu namanya,” paparnya.

” Saya jadi ketua dewan, saingan saya ketua Golkar, saya anggota biasa, tapi jadi ketua dewan. Tapi persaingan sehat.” Tandasnya.

Oleh karena itu, saya katakan tadi, saya bukan berarti membela Nelson, tapi karena persoalan ini mereka sudah bawah keranah politik maka saya lawan para politisi Gorontalo kalau demikian mereka.

” Kalau mengkritik bolehlah, tapi dalam hal kebijakan.
Sama halnya kala itu dengan mantan Gubernur Gorontalo RH. kebijakannya saya soroti, tapi bukan persoalan pribadi mantan gubernur itu. ” Tutur AD.

AD pun membocorkan bahwa ada mantan pejabat yang menghubunginya untuk tidak ikut campur dalam hal ini. “

” Iya, beliau itu, Rusli Habibe. Katanya tidak usah bela bela Nelson. Soal kenapa?. Saya belum bisa menyimpulkan. Dugaan saya partai itu ada dikelompok itu,” ujar AD

Mantan Gubernur pun saat dihubungi wartawan sesama rekan media (Kontras.Id) tidak memberikan jawabannya melalui pesan singkat WhatsApp. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *