- Penulis/Editor :
- Sahril Rasid
- Moh Tuken Tuna
GORONTALO (RG.COM)—dari kurang lebih 60 ribu petani di Kabupaten Gorontalo, ternyata baru sekitar 10.085,00 petani yang tercatat sebagai peserta BPJS tenagakerjaan.
60 ribu petani tersebut tersebar di 2000 kelompok tani yang ada di 19 kecamatan se kabupaten Gorontalo.
Setiap kelompok tani berjumlah kurang lebih 30 petani.
“ data terakhir per juli 2023 ada 10.085 petani di Kabupaten Gorontalo sudah terlindungi dengan jaminan Sosial Ketenagakerjaan atau 17,89 persen, “ ujar
Arif Budiman,Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) Provinsi Gorontalo.
jumlah Klaim baik kecelakaan kerja ataupun jaminan kematian yang sudah dibayarkan BPJS ketenagakerjaan khusus perlindungan petani sudah 7 klaim yang nilainya 325 juta.
Ini terungkap saat rapat kerjasama operasional sekaligus monitoring dan evaluasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi petani di Kabupaten Gorontalo.
Yang berlangsung di Hotel Yulia Kota Gorontalo beberapa hari lalu yang dihadiri langsung bupati Kabupaten Gorontalo Nelson Pomalingo.
Pemerintah Kabupaten Gorontalo saat ini memang terus mendorong kepersertaan BPJS Ketenagakerjaan untuk para petani.
Karena ini menjadi bagian dari strategi pemerintah percepatan penghapusan kemiskinan ektrem, di Kabupaten Gorontalo.
Sehingga pemerintah daerah mewajibkan petani terdaftar dalam system Informasi manajemen
penyuluhan pertanian dan wajib masuk BPJS ketenagakerjaan bagi semua anggota kelompok tani yang memperoleh bantuan yang sudah terdaftar simultan.
“ Jumlah kelompok tani di Kabupaten Gorontalo kurang lebih 2.000 ribuan, kalau rata -rata 30 orang perkelompok tentu enam puluh ribu petani,” inilah menjadi target,”
tegas kepala dinas pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat Pomalingo, S Hut. M. Hut dalam pidatonya di kegiatan tersebut
Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo memberikan apresiasi atas kolaborasi yang dibangun BPJS TK provinsi Gorontalo dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Nelson mengatakan, Gorontalo khususnya di Kabupaten Gorontalo dominan pekerjanya adalah petani, merekalah yang banyak berkontribusi membangun ekonomi daerah
Ketua HKTI Provinsi Gorontalo itu mengatakan, dalam rangka meningkatkan produksi pertanian/
Pemerintah Kabupaten terus berupaya dengan Langkah pemberian bantuan alsintan kepada petani termasuk pendanaan bantuan kredit usaha Rakyat bagi petani melalui perbankan.
“ Bukan hanya bantuan alsintan, bibit dan bantuan KUR. Tapi pasar pun dipikirkan termasuk kemasalahatan petani yakni melalui asuransi BPJS Ketenagakerjaan,”terang Nelson.
Ia pun berharap, karena semester satu sudah ada 17,89 persen, diakhir tahun 2023 bisa capai 50 persen petani di Kabupaten Gorontalo terklaim dalam BPJS.
“Tahun ini 50 persen, tahun depan target 100 persen sudah tercover bpjs kesehatan ”tandas Nelson******