- Editor : Sahril Rasid
- Penulis : Sri Fatmawar Dama
GORONTALO (RG.COM) – Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya mengakui. Ada kontradiktif dengan data terkait dengan masalah kemiskinan dan kesehatan dan indeks kebahagian hidup masyarakat Gorontalo.
Diakuinya, secara data yang ada, persentase keluhan kesehatan tertinggi Provinsi Gorontalo yang mengalami kenaikan sebesar 4,79 persen jika dibandingkan tahun 2021, sebesar 31,06 persen.
Hal ini menjadikan Gorontalo sebagai provinsi dengan keluhan kesehatan tertinggi ke-2 secara nasional dengan angka mencapai 35,85 persen.
“Saya juga baru tau kalau ada indikator keluhan kesehatan. Ini aneh, padahal kita termasuk provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi. Kita sudah miskin, banyak mengeluh, tapi bahagia,” gurau Pj Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya
Saat memberikan sambutan saat menerima peserta didik Sespimti Dikreg ke-32 Tahun 2023. rangka kegiatan Praktik Kerja dalam negeri (PKDN) Pokjar X Wilayah Provinsi Gorontalo Selasa (25/7) kemarin
Dijelaskannya presentase penduduk miskin ekstrem mengalami penurunan 0,38 persen dari tahun 2021dibanding 2022 4,28
Di Kabupaten Gorontalo daerah dengan kemiskinan ekstrem tertinggi 6,92 persen, dan Kota Gorontalo kemiskinan ekstrem terendah sebesar 0,47 persen.
Selain itu, beberapa isu dan permasalah yang dipaparkan diantaranya kondisi kemiskinan ekstrem dan beban ganda permasalahan gizi.
“Kemisikinan di Gorontalo dipengaruhi, komoditi terbesar adalah beras, itu nomor satu. Ketika dampak elnino berdampak beras , kemungkinan angka kemiskinan Gorontalo itu bisa naik lagi,” ungkap Ismail.
Selanjutnya, ia menjelaskan Gorontalo merupakan salah satu daerah dengan beban ganda permasalahan gizi yang terdiri dari undernutrition, overweight, obesitas, dan defisiensi mikronutrien.
Diakhir sambutanya ia berharap adanya peserta didik Sespimti Dikreg ke-32 dapat memberi masukan terhadap strategi pembangunan di daerah, khususnya mengatasi masalah kemiskinan dan masalah kesehatan.
Selain permasalahan tadi, keamanan jelang pemilu tahun 2024 juga diharapkan dapat menjadi perhatian.
sebagaimana tema praktek kerja Sespimti kali ini yakni Strategi pengelolaan kamtibmas guna menghadapi pesta demokrasi dalam rangka Indonesia maju. ****