GORUT (RAGORO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) melalui panitia khusus (pansus) terus mendalami Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati tahun anggaran 2022.
Pansus yang telah bertugas selama kurun waktu sebulan itu telah 4 kali melakukan pembahasan.
“Memang sudah 4 kali kita bahas ini, dan kemudian masih ada pertanyaan yang tersisa dari tim pakar untuk menu penyusunan rekomendasi,” ungkap Ketua Pansus LKPj Bupati Gorut tahun anggaran 2022, Ariaty Polapa.
Oleh karena itu, Rabu (3/5), semua OPD kembali diundang pansus.
“Kita menginginkan jawaban yang pasti. Misalnya menyangkut grafik, berbanding terbalik persentasi kemiskinan misalnya, tadi disentil oleh tim pakar,” imbuhnya.
Menyangkut juga destinasi wisata Pulau Saronde yang tidak ada pemasukan sama sekali dan sudah dijelaskan oleh OPD masing-masing.
“Kemudian distribusi Guru itu memang terkesan numpuk di Kwandang dan Atinggola. Dan daerah-daerah lain seperti Tolinggula dan Sumalata itu kekurangan guru,” bebernya.
Meski demikian, dengan mayoritas GTT di setiap sekolah, kemudian dengan adanya kebijakan rekruitmen P3K, maka kekurangan itu pelan-pelan pasti terpenuhi.
“Idealnya guru SD itu ada 9 terdiri dari 6 guru kelas rombongan belajar, dan 3 guru mata pelajaran. Olahraga, Agama, dan Keterampilan,” urainya.
Tetapi yang terjadi sekarang karena kekurangan guru bahkan guru agama, banyak sekolah-sekolah yang tidak punya guru agama terpaksa guru umum mengajar agama atau olahraga.
“Harus ada P3K yang mengisi itu, tetapi spesifikasi keilmuannya itu menyangkut agama kurang, begitu juga olahraga. Sehingga sampai kapanpun guru SD itu akan kurang idealnya,” tandas Politisi PDIP itu. (RG-56)