Opening

Dorong UMKM Gorontalo, BI Gelar Capacity Building Green Economy

151
×

Dorong UMKM Gorontalo, BI Gelar Capacity Building Green Economy

Sebarkan artikel ini
KEGIATAN Capacity Building yang digelar BI Gorontalo di Provinsi Bali. (foto/istimewa)

GORONTALO (RG) – Isu kelestarian lingkungan menjadi agenda penting bagi Pemerintah Indonesia. Dimana green economy atau Ekonomi Hijau menjadi salah satu rencana transformasi ekonomi dalam jangka menengah dan panjang untuk mendorong pembangunan inklusif dan berkelanjutan, serta mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, saat membuka kegiatan ‘Capacity Building’ Pengembangan UMKM Hijau, yang diikuti pada pelaku UMKM dan Awak Media, di Bendega Resto, Provinsi Bali, Sabtu (4/2/2023).

“untuk mewujudkan ekonomi hijau ini, maka pemerintah mendorong agar aktivitas perekonomian, khususnya produksi barang dan jasa dilakukan dengan meminimalisir risiko pencemaran terhadap lingkungan, termasuk dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam,” ungkap Dian yang turut didampingi Deputi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan KPwBI Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari.

Dian menambahkan, pelonggaran aktivitas masyarakat pasca pandemi perlu dipahami sebagai stimulus bagi aktivitas perekonomian, khususnya UMKM yang memiliki basis produksi green economy, termasuk semakin tingginya awareness masyarakat atas produk dan jasa yang berorientasi lingkungan, membuat potensi pengembangan UMKM green economy untuk meningkatkan nilai produk dan nilai ekonomis akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM.

Sehingga itu kata Dian, dukungan pengembangan UMKM yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo selama ini, selalu mengutamakan value proposition mulai dari perbaikan manajemen pengelolaan produksi, sumber daya manusia, peningkatan kualitas produk, hingga promosi perdagangan. “diharapkan dukungan dari BI Gorontalo ini dapat membantu menciptakan karakter atau identitas wilayah yang dapat menjadi nilai jual tersendiri di pasar
domestik maupun internasional,” tambahnya.

Bukan itu saja, salah satu bukti komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung UMKM sekaligus concern terhadap isu global dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan yakni menggelar kegiatan capacity building yang diikuti oleh pelaku UMKM Gorontalo.

Dian mengakui salah satu keberhasilan pengembangan UMKM berbasis green economy adalah UMKM subsistem yang mengolah limbah laut menjadi kerajinan yakni UMKM Mutiara Laut yang berasal dari Desa Torosiaje. “ini menegaskan semangat Bank Indonesia dalam mendukung UMKM sebagai pilar ketahanan ekonomi Indonesia,” jelas Dian Nugraha.

Melalui kegiatan itu, Dian Nugraha selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo berharap pada pelaku UMKM dan awak media yang mengikuti kegiatan Capacity Building ini, bisa mengambil ilmu sebanyak mungkin, agar bisa diimplementasikan dengan baik sesuai bidang usaha masing-masing, termasuk meningkatkan ekspos atas UMKM green economy dan literasi masyarakat, sehingga dapat menjadi warna baru bagi penguatan perekonomian yang ditopang oleh UMKM, khususnya di Provinsi
Gorontalo.

Sementara itu, selama 3 hari mengikuti kegiatan Capacity Building di Provinsi Bali, para pelaku UMKM Gorontalo mengunjungi beberapa sentra produksi atau UMKM yang ada di Provinsi Bali yang sangat mendukung green ekonomi, seperti Bank Sampah Induk Bali Wastu Lestari, Kota Denpasar, Desa Wisata Tampaksiring dan UMKM Limba Kayu serta kerajinan lainnya, Kabupaten Gianyar, UMKM Tenun Agung Collection, Kabupaten Bangli yang berbahan dasar dari alam, serta UMKM kerajinan anyaman bambu, rotan, dan bahan lainnya di Kabupaten Bangli. (LaAwal-46)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *