Opening

Tingkatkan Kualitas Pertanian, Pemprov Gorontalo Borong Mesin Pasca Panen

210
×

Tingkatkan Kualitas Pertanian, Pemprov Gorontalo Borong Mesin Pasca Panen

Sebarkan artikel ini
PENJABAT Gubernur mencoba salah satu alat pertanian saat berkunjung ke PT Corin, kemarin. (f.kominfo) G

GORONTALO (RG) – Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer didampingi Pejabat Sekda Gorontalo Syukri Jaya Botutihe dan pimpinan OPD terkait, melakukan kunjungan kerja ke PT. Corin, yang beralamat di Jalan Bakung Temenggungan, Kecamatan Balong Bendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (14/12).

Pada Kunker tersebut, Penjagub dan rombongan disambut oleh Danang Priyo Utomo selaku Direktur PT. Corin, yang kemudian diajak untuk melihat langsung beberapa mesin atau alat pertanian, seperti Combine Harvester atau mesin panen padi dan Dron yang berfungsi untuk menyebarkan pupuk untuk tanaman padi.

“kita ingin membeli dan melengkapi perlengkapan pasca panen di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, kemarin kita sudah membeli hampir 30 alat pasca panen, kemudian kita hari ini mau membeli tractor, jadi melihat langsung ke PT. Corin ini karena di sini lengkap, sekarang saya kira teknologi pertanian semakin baik,” kata Hamka disela sela kunjungan.

Pihak PT Corin juga mempresentasikan alat yang akan meningkatkan pasca panen 20 persen. Kemudian efisiensi penggunaan tenaga kerja manusia 20 persen.

Oleh sebab itu Hamka menginginkan alat dari PT Corin ini. Dia berharap para petani di Gorontalo lebih enerjik dan lebih bergairah lagi untuk kerja disawah.

“insyaAllah saya pikir kita memang harus mengupgrade teknologi yang ada, saya tidak berjanji tapi saya ingin melengkapi teknologi pra panen maupun pasca panen di Gorontalo, ini juga bertujuan untuk menggerakkan minat petani untuk bertani lagi,” ujarnya.

Hamka menambahkan alat yang akan dibeli nanti akan ditempatkan di Dinas Pertanian, bukan dibagikan ke kelompok tani. Ini agar supaya alat alat bisa dijaga dan dirawat. Nanti kalau para kelompok tani membutuhkan alat tersebut, bisa menghubungi Dinas Pertanian.

“kenapa kita tidak langsung berikan ke masyarakat petani? Karena biaya purna jualnya. Kemudian biaya perawatan itu kan tinggi. Kalau kita yang kelola dalam hal ini dinas pertanian, itu kita bisa menganggarkan untuk pemeliharaan alat.

Pemerintah terus memberikan perhatian khusus bagaimana bisa meningkatkan produksi panen, karena kita ingin petani semakin sejahtera,” pungkasnya. (rg-25/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *