KABGOR – Pernyataan Irwan Dai yang mengatakan koalisi PPP Golkar sejak pelantikan Bupati dan Wakil Bupati ini telah berakhir.
Hal ini mendapat reaksi keras dari Sekretaris DPC PPP Meys Kiraman. Baginya tudingan Irwan itu tidak mendasar. Dan tudingan itu dianggap hanyalah hayalan Irwan Dai.
” Apa ya, saya pikir pak Irwan seakan menghayal. Atau bermimpi bahwa sesuatu ini seolah menjadi benar dan dibenarkan oleh beliau,” tegas Meys.
Padahal kenyatannya sampai dengan hari ini kata Meys, wakil bupati yang juga sebagai ketua DPD II Golkar hari ini masih mendapatkan porsi dipemerintahan, beliau tetap masih dianggap oleh Bupati Gorontalo sebagai pasangan beliau di pemerintahan..
” Ya, Dan tudingan tudingan seperti ini seakan memancing situasi, ditengah kondisi paripurna APBD-P terjadi sebuah intrik politik, walkout dsb.” Tandasnya.
Kita tau bersama semenjak pelantikan keduanya Nelson Hendra pembahasan APBD dan lain lain itu selalu tidak ada intrik seperti ini.
Dirinya pun menilai, intrik yang dilakukan fraksi Golkar tidak hanya kali ini. Ditahun yang lalu, saat paripurna pengesahan RAPBD perubahan ditahun lalu, Golkar pun WalkOut. ” Itu pernah terjadi. Full, 6 orang keluar dari sidang paripurna, ini kali kedua mereka lakukan,” ujarnya.
Pernah juga HUT Kabgor, itu sebagian tidak hadir. Menganggap ini intrik politik mainan Golkar.
Sudahlah, melihat contoh yang kemarin saja saat pengesahan APBD-P Wabup sekaligus ketua Golkar hadir, beliau pun tidak mampu menghadirkan fraksi Golkar.
Padahal koalisi Nelson Hendra ini adalah koalisi PPP Golkar.
” Kalau misalnya begitu, saya menilai Wabup seolah olah tidak punya power diinternal partainya. Karena tidak mampu menghadirkan fraksi.” Tegas Meys.
Padahal Disaat pengambilan keputusan itu, notabene adalah bukan kepentingan pribadi, orang per orang, atau PPP. Tapi ini kepentingan rakyat Kabupaten Gorontalo.
Dan rakyat bisa menilai saat ini, baik fraksi PPP, dan 3 fraksi lainnya, Samapi hari ini mengawal APBD-P ini sampai selesai. ” Ini kepentingan rakyat dan daerah,” imbuh Meys.
Meys juga diujung pembicaraan, tegas mengatakan tetap akan konsisten mengawal pemerintahan Nelson Pomalingo sampai periode ini berakhir. (*)