GorutPemkab Gorut

Penanaman Bibit Buah-buahan di Tomilito, Bupati Gorut : Penting dan Strategis

130
×

Penanaman Bibit Buah-buahan di Tomilito, Bupati Gorut : Penting dan Strategis

Sebarkan artikel ini
Bupati Gorut, Thariq Modanggu saat menanam bibit buah-buahan di kompleks Satrad 224 Kwandang bersama masyarakat dan sejumlah pihak. (Foto : hms_kominfogorut)
GORUT (RAGORO) – Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu menyebut, penamaan bibit buah-buahan yang dilakukan masyarakat Kecamatan Tomilito di sekitar Satrad 224 Kwandang di Desa Huidu Melito merupakan satu hal yang penting dan strategis.
“Kami minta dengan pelibatan pemerintah kecamatan, proses penanaman bukan hanya hari ini (kemarin, red), tapi secara berkelanjutan kami akan meminta laporan dari Sekretaris DLH bersama dengan camat,”  tutur Thariq di sela-sela meninjau penanaman bibit buah-buahan di kompleks Satrad 224 Kwandang, Desa Huidu Melito, Kecamatan Tomilito, Selasa (27/9) kemarin.
Menurut Thariq, penanaman ini, bukan hanya sebagai trigger atau pemicu. Tapi, yang paling penting adalah dilakukan secara berkelanjutan.
“Saya ingin melalui kegiatan penanaman buah-buahan ini, menjadi satu gerakan dan benar-benar. Karena kita terus terang merasakan sepanjang perjalanan dari Atinggola sampai Tolinggula dengan kontur berbukit memanjang timur barat, dengan masyarakat sekarang yang banyak melakukan penanaman jagung, itu menjadi problem tersendiri bagi kita,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, di hadapan Dandim 1314/Gorut, Letkol CZI Adityo Bangun Pratomo dan Kapolres Gorut, AKBP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, SIK, Bupati Thariq menyampaikan mengenai beberapa kebijakan Pemda terkait upaya pencegahan penanaman di kemiringan 15 derajat.
“Salah satunya kita tidak memberikan subsidi berupaa bantuan pupuk atau bibit bagi petani jagung yang menanam di kemiringan 15 derajat. Tapi ternyata meski tidak diberikan, mereka tetap menanam juga,” imbuhnya.
“Karena memang tidak juga serta merta untuk menyampaikan, karena ini juga berkaitan dengan kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Makanya, jangan heran kata Thariq, ada beberapa ruas jalan di Kabupaten Gorut, salah satunya di Kecamatan Tomilito yang selalu bermasalah. Walaupun sudah diperbaiki. Karena memang, kondisi di bagian atasnya atau pinggiran jalan.
Ia pun menyiapkan konsep Agroforestri sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya longsor di lahan yang ditanam tanaman jagung di atas kemiringan 15 derajat.
“Saya sudah suruh menghitung juga dengan pihak BPDAS terhadap konsep Agroforestri ini. Di mana, luas lahan yang ditanami jagung sekitar 7 ribu hektare,” ujarnya.
Bahkan, terkait dengan itu, Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura telah diundang dan diminta buatkan perencanaan.
“Artinya, kita perlu ada penanaman juga, mungkin jarak dua meter atau tiga meter di  lahan-lahan jagung itu. Paling tidak dipinggirannya, agar kemudian ini, apalagi seperti buah,” terangnya.
“Kita sudah menghitung dengan 7 ribu hektare, dengan jarak 2 meter, maka kurang lebih ada 3 juta pohon yang harus kita tanam,” sambung Thariq.
Makanya, pada kesempatan itu, Thariq mengatakan, penanaman semacam itu bukan hanya di Huidu Melito. Tapi paling tidak dijadikan inspirasi bagi gerakan menanam di Gorontalo Utara terkait dengan konsep Agroforestri.
“Dan saya kira, kami Pemda, pemerintah kecamatan, terutama masyarakat yang ada di sini sebagai bagian dari menyatunya peran Satrad 224/Kwandang ini bukan nanti sekarang,” tandasnya. (RG-56)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Honda