Gorontalo UtaraPemkab Gorut

Meriah dan Spektakulernya Pembukaan Turnamen Sepak Bola Bupati Ceria Cup I

260
×

Meriah dan Spektakulernya Pembukaan Turnamen Sepak Bola Bupati Ceria Cup I

Sebarkan artikel ini
Kemeriahan opening ceremony turnamen sepak bola Bupati Ceria Cup I di Lapangan Taryono, Kwandang. (Foto : hms_kominfogorut)
GORUT (RAGORO) – Turnamen sepak bola Bupati Ceria Cup I yang dibuka Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, meriah dan spektakuler.
Tidak hanya sekadar menampilkan defile 11 tim peserta, atraksi driblling dan juggling yang diperagakan kurang lebih 1000 anak tingkat SD dan SMP itu mengundang decak kagum tamu undangan dan penonton yang hadir.
Menariknya, driblling dan juggling tidak memakai bola pada umumnya, melainkan menggunakan bola yang terbuat dari daun pisang atau luli. Biasanya warga Gorontalo menamainya Bali Kululi atau bola yang terbuat dari luli.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi bahkan merasa kagum dengan tampilan kearifan lokal pada opening ceremony itu. Ia pun menceritakan masa kecilnya dulu di Paguat saat bermain luli.
“Saya masih SD dulu di Paguat, kalau main bola pasti pakai Bali Kululi ini. Mungkin keberadaan Bali Kululi ini sudah tidak dikenal di generasi saat ini. Karena sekarang sudah mudah mendapatkan bola standar pertandingan,” kata Yunus saat konferensi pers usai opening ceremony.
Selain atraksi driblling dan juggling dengan Bali Kululi, pagelaran budaya berupa Tarian Saronde juga ditampilkan. 5 orang siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu menari Saronde yang sebelumnya di awali tarian modern.
Bupati Gorut, Thariq Modanggu mengaku, pada pembukaan turnamen Bupati Ceria Cup I ini sengaja mengangkat Bali Kululi sebagai simbol bangkitnya persepakbolaan di Gorontalo Utara.
“Dulu di Gorut pernah lahir legenda sepakbola Gorontalo yakni Pak Arlan Djafar. Nah lewat turnamen ini, kami ingin membangkitkan kembali kejayaan sepak bola Gorut yang dulu pernah ada,” imbuhnya.
“Kami juga ingin memperkenalkan kepada generasi muda calon-calon penerus Arlan Djafar, bahwa sepakbola Gorut bisa kembali jaya. Kami simbolkan kebangkitan sepakbola Gorut lewat Bali Kululi ini,” kata Thariq menambahkan.
Piala yang diarak di 11 kecamatan, saat pembukaan, secara khusus dibawa oleh legenda pesepakbola asal Gorut, Arlan Djafar  didampingi pelatih WSG FC yang kemudian diterima Bupati Gorut, Thariq Modanggu.
Ditemui setelah acara pembukaan, Arlan mengaku bangga dan berterima kasih mendapat apresiasi dari pemerintah daerah.
“Saya senang, ternyata pemerintah daerah tidak melupakan kami sebagai pesepakbola di masa lalu. Paling tidak, saya ingin memberi inspirasi bagi anak-anak muda di Gorontalo Utara, untuk terus mengembangkan diri menjadi pesepakbola handal di masa depan,” kata Arlan.
Acara pembukaan itu juga diramaikan dengan eksibisi antara tim sepak bola Pemkab Gorut dan Pemkab Gorontalo. (RG-56)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *