PEMKOT (RAGORO)- Kegiatan pelatihan Penyusun Rencana Aksi Iklim di 10 Kota Percontohan CRIC yang digelar selama dua hari (11-12/4/2022), selasa kemarin di Kota Gorontalo, turut menandatandani Commitment Letter untuk menjadi GCoM atau Global Covenant og Mayorr yang merupakan jejaring kota-kota dengan komitmen untuk isu perubahan iklim yang terbaik sejak tahun 2016, dengan lebih dari 88 kota dan pemda di Asia Tenggara. Hal ini terungkap pada talking Point opening speech ke 11 dalam kegiatan tersebut.
Walikota Gorontalo Marten A. Taha, dalam sambutan pembukaan kegiatan tersebut mengungkapkan, Kota Gorontalo sejak awal projec CRIC ini hadir, telah fokus mengambil isu terkait air dan sanitasi, karena melihat kondisi geografis daerah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Olehnya, dirinya berharap akhir dari pelatihan ini akan yang menghasilkan dokumen rencana aksi iklim / climate action plan (cap) yang dapat bermanfaat bagi Kota Gorontalo.
“Utamanya dalam menyelesaikan permasalahan air dan sanitasi yang menjadi fokus utama seperti yang sudah disampaikan diatas, “ujar Marten.
Sementara, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Gorontalo Meidy N. Silangen menambahkan, menyelenggarakan pelatihan persiapan penyusunan konsep rencana aksi dan hasil perhitungan inventarisasi GRK (m3) dan pendampingan teknisnya dengan kelompok kerja CRIC Kota Gorontalo kata Meidy, membantu / memfasilitasi tim working group dalam pelatihan climate action plan / rencana aksi iklim bidang mitigasi perubahan iklim dalam penyusunan konsep rencana aksi gas rumah kaca (GRK) Kota Gorontalo. “Keluaran (output) kegiatan ini diantaranya, dokumen draf konsep baseline dan scenario untuk Kota Gorontalo. Kemudian, dokumen draft laporan konsep rencana aksi dibidang mitigasi Kota Gorontalo. Finalisasi hasil perhitungan inventarisasi GRK Kota Gorontalo serta finalisasi data mitigasi Kota Gorontalo, “ucapnya.(lev).