GORONTALO (RAGORO) – Pilkada Bonebol tidak hanya bertabur duit, tetapi juga bertabur bintang, karena kata Ketua Demokrat, Robby Hunawa selain tokoh yang ada di Bonebol, ada juga tokoh perantauan yang akan maju di Pilkada Bonebol.
Mereka datang dari berbagai kalangan, ada politisi, ada birokrat, ada akademisi, dan ada pengusaha. Dari akademisi ada Dr. Ibrahim Ahmad sekarang Rektor UG, kemudian dari politisi ada banyak, seperti Amran Mustapa, Merlan Uloli, sementara dari kalangan pengusaha ada Haji Sayuti, Iskandar Alaina.
Begitu juga dari kalangan birokrat, hanya saja Robby belum menyebut nama mereka karena status mereka masih ASN yang baru akan pensiun pada 2023 mendatang.
Hanya saja, Robby perlu mengingatkan mereka harus tampil sebagai politisi, harus menyerang tidak boleh menunggu ditempat. Harus proaktif untuk mendapatkan dukungan partai. Bicara soal koalisi, Robby mengatakan, sepertinya tidak bisa mengikuti koalisi di Pilpres.
Kalau kebetulan pasangan Cagub didukung oleh partai koalisi yang sama di Pilpres tentu sangat bagus, tetapi kalau ternyata di daerah koalisinya harus berbeda, maka tentu akan masalah kalau harus mengikuti koalisi Pilpres bisa aja, tetapi sudah harus siap untuk kalah.
Makanya kata dia, kalau pasangan Capres sama dengan Pasangan Cagub, sudah pasti padangan Cagub akan sangat diuntungkan. Berbeda dengan Pileg, semuanya sangat ditentukan oleh kekuatan individu, sebab pengaruh partai pada keterpilihan seseorang di Pileg hanya 15 persen dan 85 persen sangat ditentukan oleh kekuatan individu.
Contoh Fadel Muhammad dan Rachmat Gobel, suara mereka ketika maju di Pileg untuk DPR RI sangat tinggi, tetapi tidak linier dengan hasil kursi di Deprov maupun di Dekab dan Dekot.
Ditanya bagaimana Pilkada dan Pileg nanti, khususnya di Bonebol? Robby tersenyum, lalu dia menggambarkan perolehan kursi dari Pileg ke Pileg. Gokar misalnya dari partai penguasa kini tinggal 3 kursi, kemudian PDK juga hanya berkuasa 1 periode setelah itu lenyap, kemudian PPP dari 6 kursi kini tinggal 4 kursi, dan hanya berkuasa 1 periode.
Lalu bagaimana dengan Nasdem, apakah bisa membuat sejarah dengan berkuasa selama 2 periode? Menjawab pertanyaan itu, Robby mengatakan boleh ya boleh tidak.
Jawaban Robby itu ada benarnya, karena rata-rata 6 Aleg Nasdem itu baru 1 periode, berbeda dengan Aleg yang ada di partai lain, mereka sudah ada yang dua periode, bahkan ada yang 3 periode dan 4 periode.
Sementara soal ada berapa banyak Aleg Dekab Bonebol yang akan bertarung di Pilkada? Robby mengatakan sampai hari ini belum nampak siapa saja yang akan turun ke Pilkada, keculi yang memang sudah memutuskan untuk maju di Pilkada, seperti Amran Mustapa.
Memang apa yang pernah dialami sejumlah Aleg yang gagal di Pileg, membuat para Aleg mulai berhitung untuk maju di Pilkada.
Jadi meskipun memiliki popularitas punya dana yang cukup, namun untuk bertarung di Pileg harus punya hitung-hitungan yang matang. Robby juga yakin tak ada Aleg yang mau dipaksa partai untuk maju di Pilkada, kalau mereka lebih nyaman di Dewan ketimbang maju di Pilkada. (awal-46)