KABGOR – Pemerintah Kabupaten Gorontalo menerima Penghargaan Tropi dan Piagam Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2021, kategori Pelayanan Perpustakaan Inklusi Literacy khususnnya pelayanan bagi masyarakat.
Penghargaaan tersebut diterima langsung Bupati Gorontalo, Prof Nelson Pomalingo di Aula Rudis Bupati Kamis, (13/01), turut disaksikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gorontalo Dr. Yahya Podungge bersama Sekretaris Dinas, Kabid bersama jajaranya.
Bupati Nelson mengungkapkan bahwa, diketahui bersama Kabupaten Gorontalo salah satu program unggulan adalah sumber daya manusia (sdm).
Maka perpustakaan menjadi utama untuk dikembangkan dari tingkat kabupaten, desa maupun sekolah melalui binaan Dinas Perpustakaan.
“Menurut Nelson dalam lomba perpustakaan, Kabupaten Gorontalo pada beberapa tahun yang lalu meraih peringkat tiga nasional, baik perpustakaan di tingkat desa, bagi kami perpustakaan desa sudah bergerak awal dari pengembang sdm berbasi desa. desa bergeliat tidak sekedar ppemabgunan fisik namun non fisik sudah dilakukan” ujar Nelson.
Sementara itu, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Dr. Yahya Podungge mengatakan, penghargaan ini dalam rangka program perpustkaan berbasisi iklusi sosoial, yaitu layanan berbentuk jemput bola, artinya pemustaka tidak hanya di tunggu di perpustakaan daerah. Namun kami akan berkujung di setiap desa.
Nah, inilah yang menjadi program Kabupaten Gorntalo dibawah binaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipaan, sehingga diseluruh desa sudah terjangkau oleh layanan inklusi Sosial tersebut,” kata Yahya.
Lanjutnya bahwa di Kabupaten Gorontalo ada lima desa menjadi payilet projek program inklusi sosial, yang diharapkan oleh Pepustakan nasional sebagai sumber pemerhati untuk kesejateraan dengan mendapatakan bantuan saat ini sudah di terima lima desa tersebut.
“Bahkan Bupati Gorontalo mengharapkan lima desa menjadi pailet proyek ini, bisa berinbas kepada perpustakaan desa lainnya peduli bahwa literacy lebih bermanfaat bagi masyarakat cerdas di Kabupaten Gorontalo.
indikatornya bagaimana program nasional dapat di inplementasikan di lapangan, misalnya pelayanan sampai ke pelosok desa,” pungkasnya. (RG.53)