KABGOR – Pemerintah Kabupaten Gorontalo menyiapkan 3 konsep dasar, penanganan pasca banjir didaerah.
Hal itu pun dibahas dalam rapat terbatas di Minggu (2/10) kemarin dirumah dinas Bupati Kabupaten Gorontalo.
Usai itu, Bupati, Wabup dan Sekda langsung menuju lokasi yang menjadi titik titik terdampak. Semisal ke Bulota meninjau jembatan ambruk, kedaan panti Werda Hutuo, waduk dikayubulan Limboto, hingga ke Limboto barat juga meninjau tanggul yang rusak akibat diterjang banjir Sabtu kemarin.
” Tadi kita sudah menggelar rapat. Dan ada tiga konsep kita siapkan. Jangka pendek,menengah dan jangka panjang,” ucapnya.
Kata Bupati, yang pertama kita melakukan tindakan seperti memberi bantuan kepada korban banjir. Bantuannya ada dua, satu menyiapkan makanan dsb.
Yang kedua adalah pembersihan pembersihan. ” Itu sudah mulai kita lakukan sekarang. Bantuan seperti mobil dsb.” Kata Bupati.
Terkait kebersihan,Senin nanti kita akan melakukan kerja bakti disemua wilayah kabupaten, seluruh ASN camat dan kepala desa kita kerahkan, ” Ya, Itu konsep jangka pendek,” jelas Bupati.
Kemudian jangka menengah, segala kerusakan akan diindentifikasi, kemudian akan dikoordinasikan dengan badan bencana dipusat. Disis lain untuk terkait dengan tanggul, saluran air dsb, Itu kita koordinasikan dengan balai sungai.
Lalu kalau itu jembatan nasional itu kita akan koordinasikan dengan balai jalan. ” Dan yang terkahir, kalau terkait dengan daerah, maka akan kita anggaran di 2022. ” Pungkasnya.
Dipersiapan jangka menengah itu juga kalau ada yang bisa diperbaiki, kita perbaiki. ” Seperti contoh yang dibulota itu kita timbun saja dia, agar yang penting masih bisa dijalani dilalui.” Papar Nelson
Untuk program Jangka panjang penanganan pasca banjir ini, adalah kita akan melakukan perencanaan secara komprehensif. Melibatkan semua pihak menata kembali Drainase drainase kota Limboto. ” Drainase kita tidak bagus. Makanya harus diperbaiki drainase nya. Saya sudah bilang ke PU.” Ujar Bupati.
Juga ada jembatannya kita tinggikan, tanggul kita perbagus, kemudian tata ruangnya. Kemudian daerah hulu. Daerah hulu harus diperbaiki. Karena itu kita sudah minta dinas pertanian dan dinas lingkungan hidup agar mengaturnya.
” Bagaimana agar Pertanian jagung itu tidak akan bisa merusak. Itu diatur, artinya pertanian tetap jalan tapi ada perkebunan didalamnya. Sehingga ekonomi dan ekologi berjalan baik secara sama sama,” tutup Bupati. (RG.53)