GORONTALO (RAGORO) – Tak terlukiskan kegembiraan kontingen Gorontalo setelah Hendra Pago dan kawan-kawan menumbangkan Jateng di partai final.
Betapa tidak, di babak kedua, Gorontalo sudah tertinggal jauh, 20 lawan 7, namun mental juara anak-anak Gorontalo sangat luar biasa, mereka mampu mengajar ketertinggalan bahkan menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan dan Tim Takraw Gorontalo menyabet medali Emas.
Adi Pala dengan setengah berteriak mengatakan, Gorontalo masih punya peluang untuk meraih Emas dari cabang Tinju, Taekwondo, Karate, Atletik, serta Bermotor.
Sementara untuk Muay Thai sudah dapat Perunggu, mestinya Gorontalo bisa meraih Perak bahkan Emas, namun sayangnya Silvana dicurangi dalam perhitungan poin.
“tapi tak apa, meski masih berusia 16 tahun namun Silvana sudah menunjukan bakatnya yang bagus, lagi pula ini medali pertama dari cabang Muay Thai, artinya inilah medali pertama yang dipersembahkan oleh cabang Muay Thai,” katanya.
Menurut Adi lagi, Gorontalo masih punya peluang raih emas dari cabang bela diri, apakah dari Karate, Tinju atau Taekwondo.
Babak Final pada nomor inter regu Putra Cabang Olahraga Sepak Takraw, Gorontalo tumbangkan salah satu tim unggulan Provinsi Jawa Tengah skor 2-0 di GOR Trikora UNSEN Kota Jayapura, Minggu (03/10/2021).
Game pertama regu Gorontalo di motori Hendra Pago ini, berjalan tanpa kendala yang berarti skor 21-13. Memasuki game kedua, anak asuhan Herson Taha dan Noldi Husain ini harus bekerja ekstra untuk membuktikan yang terbaik di ajang tertinggi di tanah air ini.
Diawal-awal poin game kedua, tim Gorontalo mulai menuai kesulitan, servis Halim Raji’u yang dikenal terkuat di Indonesia ini dengan mudah diterima pemain Jateng bahkan smash Zelki Ladada pun sulit menembus blok dari pemain Jateng hingga pada poin 17-20.
Terpaut tiga angka, coach Herson Taha melakukan koordinasi dengan asisten pelatih Noldi Husain, menyepakati melakukan roling posisi, Hendra Pago bertindak sebagai lambungan servis.
Strategi ini berjalan sesuai harapan, berlahan-lahan mengejar poin hingga menyamakan kedudukan 20-20. Kondisi ini, semangat pemain mantan atlet binaan PPLP ini meningkat, game kedua yang seharusnya milik Jateng tersebut terhenti diangka 20 dan akhiri servis yang keras dari Halim skor 22-20 sekaligus menutup permainan dan maraih medali emas.
Keberhasilan ini tidak lain berkat kehendak Allah SWT, melalui dukungan Doa keluarga dan masyarakat Provinsi Gorontalo.ungkap Halim Raji’u.
“segala sesuatu yang terjadi bukan tidak lain adalah kuasa maha pencipta dan disertai dengan kekompakan, ketenangan, tekad dan komitmen kami meriah yang terbaik untuk nama daerah dan masyarakat Gorontalo pada umumnya” imbuhnya.
Sementara itu asisten pelatih Noldi Husain secara singkat menyampaikan rasa syukur dan bangga atas perjuangan anak asuhannya tersebut.
“ini perjuangan yang tidak mudah, butuh strategi karena Jateng ini lawan yang perna dikalahkan dibabak penyisian secara otomatis kekurangan dan kelebihan mereka sudah mempelajarinya tetapi berkat ketenangan dan kesabaran mampu mengatasinya, alhamdulillah kami sangat puas dengan hasil ini,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum KONI Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama mengapresiasi perjuangan atlet sepak takraw tersebut.
Fikram mengaku sangat terpukau terhadap permainan yang ditunjukan luar biasa. “atlet kita ini patut mendapat penghargaan, kualitas yang dimiliki layak menjadi pemain nasional dan internasional, poin yang sangat krusial mereka mampu mengatasinya, patut diberi penghargaan,” tuturnya.
Lanjut Fikram, atas keberhasilan ini Provinsi Gorontalo sementara ini memperoleh dua medali, satu emas dan satu perunggu di persembahkan dari Cabor Muay Thai. Pertandingan selanjutnya sepak Takraw Gorontalo akan mengikuti nomor Dobel Iven regu yang akan dipertandingkan Senin, (04/10/2021) hari ini.
“saya memohon dukungan masyarakat Gorontalo semoga nomor ini kembali menorehkan medali termasuk cabang olahraga lainnya yang hingga saat ini terus berjuang baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabulayen Mimika maupun Kabupaten Merauke,” tutupnya. (awal-46)