Kabgor PemkabKabupaten Gorontalo

Bupati Perkenalkan Misi Gemilang Mandiri Menuju Masyarakat Madani ke Komisi 1 Deprov

239
×

Bupati Perkenalkan Misi Gemilang Mandiri Menuju Masyarakat Madani ke Komisi 1 Deprov

Sebarkan artikel ini
Bupati menerima kunjungan Adhan Dambea dan AW Thalib selaku Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo beserta anggota lainnya. (Foto:dok)

KABGOR- Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo menerima kunjungan Adhan Dambea dan AW Thalib selaku Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo beserta anggota lainnya.

Pertemuan yang digelar di Ruang Madani Kantor Bupati Gorontalo, Kamis (30/09/2021) itu, Prof. Nelson menyampaikan berbagai hal yang terkait dengan program Kabupaten Gorontalo Gemilang Mandiri.

Dijelaskannya, pada periode kedua pemerintahannya saat ini, Kabupaten Gorontalo Gemilang ditingkatkan menjadi Gemilang dan Mandiri menuju masyarakat Madani. Program Gemilang ungkap Bupati Nelson adalah melampaui target sehingga menjadi Gemilang.

Bupati Nelson bersyukur pada periode pertama, program- program yang dicanangkan 60 persen lebih melampaui target, 35 persen mencapai target dan hanya 5 persen saja yang tidak mencapai target.
“Itu adalah hasil penilaian yang dilakukan oleh tim independen yang terpercaya” tegasnya.

Kedepan, Mandiri menjadi penekanan pemerintahan Bupati Prof. Nelson karena sangat relevan dengan semangat Otonomi Daerah yang menghendaki terwujudnya kemandirian daerah.

Kemandirian daerah ungkap Bupati Nelson ditentukan oleh 5 aspek penting, yakni pertama adalah faktor Sumber Daya Manusia (SDM) Daerah.
Peningkatan kualitas SDM menjadi instrumen penting dan menjadi modal dasar bagi kemajuan daerah.

Untuk mewujudkan hal itu, maka saat ini dan ke depan Pemerintah Kab. Gorontalo melakukan standarisasi SDM. Sebagai gambaran Dokter spesialis yang benar-benar dibutuhkan. Demikian juga dengan guru harus ada standarisasi kualitas dan tingkat kebutuhan guru.

Dijelaskannya, dalam lima tahun terakhir ini, penduduk Kab. Gorontalo 45 persen adalah lulusan Sekolah Dasar. Itu artinya menurut Bupati Nelson program Wajib belajar sembilan tahun kurang berhasil dengan baik. Maka solusinya menurut mantan Rektor UNG itu dapat ditempuh melalui program Paket B dan Paket C.

Dulu warga belajar paket A B dan C hanya sekitar 300-an orang, maka sekarang sudah mencapai 3 ribuan orang. Upaya untuk menggenjot program paket B dan Paket C ini ungkap Nelson, sangat penting dilakukan, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas SDM tapi juga sangat berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Selama ini derajat kesehatan dan pendapatan masyarakat sebagai indikator IPM cukup baik, sehingga indikator pendidikan yang berkontribusi besar terhadap rendahnya IPM di Gorontalo.

Instrumen kemandirian daerah kedua yang hendak dicapai menurut Bupati Nelson adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia bersyukur PAD Kab. Gorontalo dari periode pertama hingga periode kedua terus mengalami peningkatan.

” Jika sebelum periode pertama tahun 2016, PAD hanya Rp.80 miliar, maka tahun-tahun berikutnya meningkat dengan kisaran Rp.200 milyar dan ditargetkan untuk 4 tahun kedepan bisa mencapai 500 milyar.” Ucapnya.

Terkait PAD ini menurut Bupati Nelson, terdapat kelemahan hanya pintar membelanjakan uang dan tidak bisa mencari uang, maka ke depan Pemerintah Kabupaten. Gorontalo tidak hanya pintar berbelanja tapi juga harus cerdas dan kreatif mendapatkan sumber-sumber pendapatan bagi daerah.

Ketiga, ungkap Bupati Nelson adalah kemandirian infrastruktur sebagai instrumen penting dalam menunjang dinamika masyarakat.Hal penting yang terkait dengan standarisasi keselamatan dalam menghadapi bencana. Aspek ke empat sangat terkait erat dengan program digitalisasi dan yang kelima adalah perbaikan sistem.

Di bagian lain, Bupati Nelson menekankan bahwa membangun daerah tidak boleh semata-mata mengandalkan dana APBD, melainkan harus ada terobosan lain yang prospektif agar daerah ini mengalami lompatan kemajuan yang signifikan.

Sehubungan dengan hal itu menurut mantan Ketua PB PGRI ini, terdapat beberapa terobosan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Diantaranya adalah upaya meningkatkan masuknya investasi ke Daerah ini.

” Alhamdulillah untuk investasi Kab. Gorontalo terbilang sangat progresif. Buktinya pada 2015 investasi di daerah ini hanya sekitar Rp.150 miliar tahun berikutnya meningkat menjadi Rp.1.8 trilyun dan tahun 2020 menembus angka Rp.3,6 trilyun” syukurnya seraya mengatakan progres itu dapat dilihat di kawasan Pulubala dan kecamatan lainnya yang banyka bermunculan sektor usaha-usaha besar yang tengah bergeliat dengan kegiatan usahanya.

Di bagian akhir pemaparannya, Bupati Nelson menyampaikan terima kasih dan penghargaannya pada segenap Anggota DPRD Provinsi Gorontalo khusunya Komisi I yang telah berkenan melakukan kunjungan kerja di Kab. Gorontalo.

Ia berharap kerja sama dan kolaborasi harmonis akan terus terjalin antara pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan Pemerintah Provinsi agar apa yang dicita-citakan bersama mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan gemilang. (RG.53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *