KAMPUS (RAGORO) – Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Selasa kemarin (28/9), didaulat sebagai tuan rumah penyelenggara Dialog “Masyarakat Bertanya Pertanian di Indonesia” (MATA PETANI) dalam rangka
memperingati Hari Tani Nasional Tahun 2021.
Kegiatan yang digagas oleh Aliansi Mahasiswa Pertanian se Provinsi Gorontalo ini dilaksanakan di Gedung Indoor David Bobihue Akieb dengan tema “Transformasi Gerakan Pemerintah Dalam Beradaptasi Dengan Era Distrupsi”.
Hadir dalam dialog tersebut diantaranya, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Kepala Dinas Pertanian yang diwakili Kabid Perkebunan, Dr. H. Jismon Zakaria, M.Si, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Dwi Rohmadi, S.Pt, M.Sc, Dekan Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang diwakili, Ir. Zainudin Amtuli, M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UMGO yang diwakili Kaprodi Agribisnis, Dr. Mety Mokoginta, M.Si, Perwakilan Kelompok Tani dan Mahasiswa Pertanian dari Tiga (3) Kampus besar di Gorontalo, yakni UNG, UMGO dan UG.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggara, Riski Ishak menjelaskan, bahwa tujuan dari Dialog Tani ini ialah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa pertanian terkait program pemerintah di bidang pertanian. Termasuk cara mencari solusi ketika terjadi masalah demi kesejahteraan petani.
Sementara itu, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Aliansi Mahasiswa Pertanian se Provinsi Gorontalo di kampus pencerahan UMGO. Untuk bidang pertanian, kata Apris, UMGo memiliki 3 prodi, diantaranya Prodi Peternakan, Agribisnis dan Akuakultur. “Saya kira UMGO layak menjadi tuan rumah dialog MATA PETANI,” ungkapnya.
Selama ini, lanjut Apris, Stigma Petani yang menurut banyak orang adalah Miskin, mambuat prodi-prodi Pertanian menjadi kurang diminati. Padahal kalau dilihat, sebagian besar kebutuhan hidup manusia seluruhnya dari hasil pertanian.
“Stigma itu harus dirubah, yakni menjadi petani pasti akan sukses. Alhamdulillah, dalam kepemimpinan rektor UMGO saat ini, penataan Laboratorium Lapang Petani dan Peternakan selalu menjadi perhatian.
Dalam lab tersebut bahkan telah dikembangkan beberapa hewan ternak seperti Ayam Petelur, Ayam Kur, Sapi, Kambing, Ikan Lele dan beberapa Tanaman Buah.
Lab ini kembangkan kampus agar mahasiswa tidak sekedar belajar teori, tetapi praktek di lapangan hingga termotivasi menjadi entrepreneurship,” papar Apris.
Sesuai pantauan awak media, yang bertidak sebagai pembicara dalam kegiatan ini ialah Kabid Perkebunan, Dr. H. Jismon Zakaria. Dalam materinya, Jismon banyak mengupas tentang komoditi Ekspor Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Selain belajar teori, kalian harus banyak juga membaca media cetak maupun elektronik tentang perkembangan komoditas pertanian.
Begitupun dengan petani, harus berpikir agribisnis oriented, harus mampu membaca pasar untuk kesejahteraan petani sendiri,” pungkasnya. (rg-63/HMS)