Kota Gorontalo

Awal PTM, Sekolah Bentuk Tim Satgas Covid-19

207
×

Awal PTM, Sekolah Bentuk Tim Satgas Covid-19

Sebarkan artikel ini
Walikota saat meninjau salah satu sekolah di Kota Gorontalo, Senin (27/9, Foto Hms).

PEMKOT (RAGORO)- Awal masa ujicoba PTM (pembelajaran tatap muka) sekolah SMP, SD dan TK di Kota Gorontalo mulai dibuka dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan yang di perketat.

Selain pengawasannya di atur dalam perwako (peraturan walikota), pihak sekolah juga menerapkan sistem peraturan standar operasional prosedur sekolah masa ujicoba pembelajaran tatap muka dari pertama masuk hingga akhir proses pembelajaran.

Sistem peraturan yang dilakukan, pihak sekolah dalam bentuk tim satgas Covid-19 sekolah. Hal ini seperti yang terlihat di sekolah SMP 6 di Kota Gorontalo, awal ujicoba PTM di Kota Gorontalo, Senin (27/9/21) kemarin.

“Pertama kami sudah membentuk tim Covid-19 di sekolah, kemudian sudah meyiapkan seluruh fasilitas pendukung berdasarkan standar penerapan protokol kesehatan dan juga mengatur (menbagi) siswa 50 persen dari total keseluruhan siswa yang ikut PTM tersbeut.

Dalam artian, jika dalam satu ruangan berjumlah 30 siswa, maka di siff pertama kami hadirkan 15 siswa, dan sif kedua 15 siswa, “ujar Kepsek SMP 6 Kota Gorontalo Rosnawaty Bilondatu, saat di minta penjelasan.

Pembentukan tim satgas Covid-19 di sekolah ini juga kata Rosnawaty, dengan melibatkan kepala sekolah, yang didampingi 3 orang para guru disetiap kelompok.

“Nantinya kelompok ini, yang akan mengawasi jalannya PTM dari mereka masuk pintu sekolah hingga jam berakhir pembejaran tersebut, dalam hal penerapatan protokol kesehatan, “ucapnya.

Bukan saja itu, Rosnawaty juga menambahkan, jika ada siswa yang tidak menerapkan protokol kesehatan sepertihalnya tidak menggunakan masker pihak sekolah juga akan menyediakan masker.

Dan untuk sistem pembelajarannya dalam hitungan siff, dengan diberikan waktu pembelajaran tatap muka selama 2 jam.

“Jadi disetiap siff kami berikan waktu 2 jam untuk melakukan proses pembelajaran secara tatap muka, dan dilanjutkan siff berikutnya juga dua jam, permata pelajaran, “tandas Rosnawaty.(tr11).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *