GORUT (RAGORO) – Normalisasi sungai adalah langkah konkrit yang perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Pemkab Gorut) dalam menangani persoalan banjir di daerah itu, salah satunya di wilayah Kecamatan Anggrek.
Seperti yang menjadi permintaan salah seorang anggota DPRD Kabupaten Gorut daerah pemilihan Anggrek – Monano, Lukum Diko, dengan melihat kondisi persawahan di wilayah tersebut yang sempat dihantam banjir dalam dua pekan terakhir.
“Ini sudah beberapa kali saya ingatkan ke Pemda, tapi sampai sekarang belum juga ada langkah konkrit,” kata Lukum ketika diwawancarai, belum lama ini.
Padahal, lanjut kata Lukum, pihaknya di DPRD Gorut telah menyetujui anggaran untuk penanganan banjir.
Namun, alasan Pemkab, sungai yang akan dinormalisasi berada di kawasan Hutan Mangrove, sehingga harus dibebaskan terlebih dahulu.
“Dan sampai detik ini pun saya masih belum mendapat kabar baik, yang bisa menyenangkan hati untuk bisa saya sampaikan ke masyarakat, bahwa keseriusan pemerintah sudah berhasil untuk membebaskan sungai tersebut, dari kawasan mangrove agar bisa dilakukan normalisasi. Nah, itu yang saya tunggu dari pemerintah, bagaimana langkah konkritnya,” jelas Lukum.
Ia menyebut, banjir yang terjadi sudah menjadi langganan setiap kali hujan turun dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama. Sehingga, tak ada alasan untuk kemudian tidak menyeriusi persoalan tersebut.
“Sudah saya sampaikan beberapa kali. Dan itu dari tahun ke tahun. Bahkan di setiap momen sering disampaikan kepada pemerintah daerah, terlebih Pak Bupati. Namun, belum juga ada tindak lanjutnya,” beber Lukum.
Oleh karena itu, Ia berharap agar pemerintah daerah atau dalam hal ini Bupati untuk dapat membuka hati dengan kondisi yang ada.
“Kami tahu bupati orang yang sangat peduli terhadap kesusahan masyarakat. Sehingganya tolong kondisi ini diseriusi,” tegasnya. (RG-56)