DEKAB (RAGORO) – Soal data penerima program Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu), Ketua Fraksi Golkar, Iskandar Mangopa menuding, sikap yang ditunjukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo memancing kekacauan di Desa di Desa Ombulo, Kecamatan Limboto Barat.
Pasalnya kata Iskandar, Dinas Sosial seperti tidak mempercayai aparat desa yang telah melakukan pendataan penerima program pemerintah pusat tersebut. Karena pihak Dinsos masih melakukan pendataan kembali, sementara data dari desa tidak dipakai oleh pihak dinas.
“Mana mungkin aparat desa bersama pihak pusat, Kepala Desa dan pihak Dinsos telah mendata penerima bantuan rumah tersebut, tetapi anehnya pihak dinas masih melakukan pendataan kembali. Ini khan aneh, bisa membuat kekacauan di desa kalau begini,” ungkap Iskandar.
Iskandar mempertanyakan tujuan dinas melakukan pendataan kembali, sementara berdasarkan data verifikasi yang dilakukan oleh Dinsos sendiri bersama kemeentrian yang didampingi pemerintah desa, sudah diputuskan siapa saja penerima bantuan tersebut.
“Sangat aneh jika sudah ada hasil, tetapi Dinas masih menurunkan petugas untuk memverifikasi kembali, apa tujuannya? Jangan sampai semakin banyak turun, justru semakin banyak kekacauan,” ujar Iskandar.
Sebagai mitra pemerintah, Iskandar mengaku kecewa atas kinerja Dinas Sosial yang dinilainya amburadul.
“Kenapa bukan sekaligus bekerja, masa iya verifikasi hanya untuk 30 rumah harus dilakukan berulang-ulang untuk turun lapangan,” kesal Iskandar.
Aleg tiga periode ini menyampaikan, saat ini rakyat sangat menderita dan sangat membutuhkan bantuan. Jangan diperlambat atau mengajaukan hasil verifikasi yang sudah diputuskan oleh Kementrian.
“Ini tak bisa dibiarkan. Dalam waktu dekat kita akan agendakan rapat dengar pendapat, agar jangan ada rakyat yang dibohongi,” tandas Anggota Komisi II ini. (RG.53)