KABGOR – Kepala dinas kesehatan kabupaten Gorontalo, Roni Sampir menyampaikan, dalam mencapai target vaksinasi di lapangan, pasti ada tantangan berat yang di hadapi.
Seperti halnya saat ini, adanya berita-berita hoax. “Adanya berita-berita hoax terkait dengan mendiskreditkan vaksinasi ini.
Ada yang mengatakan bahwa, vaksin ini punya chip, yang suatu saat bisa di kontrol untuk mematikan orang. Ada juga yang bilang orang yang di vaksin ini, dua tahun kemudian akan meninggal karena vaksin ini akan menggerogoti sel.
Bahkan ada yang mengatakan vaksin ini ada magnet.” Terang Roni Sampir, dalam laporannya pada kegiatan
Rapat koordinasi strategis penanganan covid-19 Dan manajemen data bagi ulama dan Da’i se Kabupaten Gorontalo, kamis,(02/9), di Ball room kantor dinas Kesehatan Kabgor.
Lanjut Roni, Inilah penyebab ketakutan yang terjadi di masyarakat, karena dengan beredarnya kabar hoax seperti ini membentuk pemikiran-pemikiran yang tidak baik pada masyarakat.
“Inilah alasan yang membuat ketakutan orang, karena terbangun opini di masyarakat.” Ujarnya.
Oleh karena itu, salah satu stok holder yang akan di libatkan didalam merubah mindset masyarakat adalah para dai.
“Seperti yang disampaikan, bahwa para ulama, para dai, ketika melakukan ceramah menjadi salah satu stok holder, dan di percaya oleh masyarakat. Karena mereka membicarakan dari segi agama.” Jelasnya. (RG.53)