Kabupaten GorontaloOpening

Sekolah Terbatas Mulai di Buka, PTMT Mulai Dilaunching di SMP Negeri 2 Limboto

255
×

Sekolah Terbatas Mulai di Buka, PTMT Mulai Dilaunching di SMP Negeri 2 Limboto

Sebarkan artikel ini
Pembukaan sekolah mulai dilakukan pemerintah mulai Senin kemarin ditandai dengan lhaunchingPembukaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMP 2 Limboto. (Foto:dok)

KABGOR – Pembukaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kabupaten Gorontalo mulai dilakukan.
Hal itu terlihat dari mulai dilaunchingnya hal itu dengan memilih lokasi SMP Negeri 2 Limboto, Rabu kemarin (01/09). Lhaunching itu kemudian dilakukan di semua jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan Kesetaraan.

Hal ini merupakan kebijakan pemerintah daerah dalam memulihkan kondisi peserta didik selama menjalani belajar dari rumah (BDR) akibat Pandemi covid-19.

Namun pula Bupati berharap kebijakan iniperlu sinergi dari semua pihak dalam merancang pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan tetap mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan siswa sekolah.

” Dua konsep yang kita tuangkan dalam kondisi ini, yang pertama bagaimana kita tetap sehat, dan bagaimana semangat hidup ini perlu dilakukan terus.” jelas Bupati.

Bagi Bupati proses belajar dari rumah memiliki keuntungan dan kelemahannya, “keuntungannya siswa dapat belajar di mana saja dan untuk kelemahannya adalah tidak efektifnya proses pembelajaran di akibatkan karena masalah jaringan, suara yang tak jelasa serta gangguan teknis lainya.”ujar Nelson

Bupati juga mengatakan bahwa ada 3 dampak yang di berikan oleh pandemi tersebut yang mengakibatkan para siswa sudah tidak melanjutkan sekolah.

“Yang pertama banyak anak-anak yang tidak mau sekolah, yang kedua adanya pernikahan dini dan yang terakhir para siswa sudah banyak yang tidak bisa membaca”. Jelasnya

Sejak pandemi bergulir banyak dampak yang diberikan dalam dunia pendidikan khusunya di kabupaten gorontalo sudah 400 siswa di kabupaten gorontalo yang tidak mau sekolah dan 26 siswa smp dan 1 siswa SD yang melakukan pernikah dini, serta siswa Sekolah dasar yang masih minim dalam hal membaca.

Melalui kesempatan itu pula Nelson pomalingo mendengarkan curhatan para siswa terkait suka duka para siswa dalam melakukan pembelajaran dari rumah. (RG.53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *