PEMKOT (RAGORO)- Berdasarkan tema sinergi pengendalian inflasi di tengah pandemi Covid-19, Kebijakan pengendalian inflasi oleh TPID Kota Gorontalo pada masa pandemi Covid-19 kata Marten, tidak hanya berfokus pada upaya-upaya pengendalian harga, tetapi juga diarahkan untuk memastikan terjaganya daya beli masyarakat dan memberikan stimulus kepada sektor UMKM agar tetap beroperasi.
Olehnya itu, pelaksanaan program unggulan dalam rangka pengendalian inflasi yang mencerminkan 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) harus di tingkatkan.
“Saya berharap yang tergabung didalam Tim TPID Kota, pengendalian inflasi yang mencerminkan 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) terus ditingkatkan, “ujar Walikota Gorontalo Marten A. Taha saat membuka kegiatan Rakor TPID Triwulan II Kota Gorontalo, Selasa (24/8/21) kemarin.
Untuk menjaga daya beli masyarakat Marten mengatakan, Pemerintah Kota Gorontalo telah melaksanakan berbagai skema program perlindungan masyarakat antara lain pemberian bantuan sosial bagi masyarakat miskin, lewat program Dinas Pertanian yaitu Toko Tani Indonesia Center (TTIC) yang menjual kebutuhan pokok masyarakat dibawah harga pasar, hal ini guna menjaga sektor UMKM agar tetap bisa beroperasi.
“Bukan saja itu, Pemerintah Kota Gorontalo telah melaksanakan pemberdayaan UMKM berupa bantuan kepada 30 UMKM, pemberian subsidi pertanian kepada 57 kelompok tani dan pemberian bantuan bibit ayam kampung SIF kepada peternak ayam sebayak 1.000 ekor, “ucapnya.
Untuk itu, program strategis yang dilaksanakan TPID Kota Gorontalo agar terus ditingkatkan. “Saya yakin dan percaya, lakukan koordinasi dan komunikasi secara intens antar seluruh anggota TPID, maka akan banyak solusi pemecahan masalah yang dapat kita jadikan sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi di Kota Gorontalo, “ucapnya.(tr11).