PEMKOT (RAGORO)- Gerakan pendidikan kepramukaan masuk ke Indonesia pada tahun 1912, pada saat itu menurut penjelasan Jusmiaty Taha Kiayi Demak, Indonesia masih didalam jajahan bangsa lain.
Namun, semangatnya kemerdekaan kata Jusmiaty, membuat para Pramuka berperan mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Para pramuka disaat itu, disebut PANDU. Semangat kemerdekaan mereka membuat para pramuka (PANDU) berperan dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia, “ujar Jusmaitay selaku ketua KWARCAP gerakan pramuka Kota Gorontalo pada apel peringatan hari Pramuka ke-60 tahun 2021, secara virtual, Sabtu (14/8/21) pekan kemarin.
Ketua KWARCAP dan juga selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Gorontalo Jusmiaty mengungkapkan, walaupun kita bergembira dapat mengikuti peringatan hari pramuka dan sekaligus perayaan 60 tahun gerakan pramuka pada saat ini, tetapi Pandemi Covid-19, kata Jusmiaty yang masih melanda sejak setahun lalu, membuat kita harus disiplin menahan diri, prihatin, dan berusaha membantu menanggulangi pandemi tersebut. “T
ema hari pramukan dan peringatakan 60 tahun gerakan pramuka adalah, ‘Pramuka Berbakti Tanpa Henti DalamMemasuki Adaptasi Kebiasaan Baru Dengan Kedisiplinan Dan Kepedulian Nasional’.
Sementara slogan yang merupakan inti tema tersebut adalah, ‘Pramuka Berbakti Tampa Henti’.
Dalam artian, gerakan pramuka agar para pramuka melaksanakan dua gerakan, yaitu gerakan kedisiplinan protokol kesehatan dan gerakan kepedulian sosial.
Sikap ini mewujudkan sikap empati dan simpati menolong sesama hidup, “ucapnya.
Namun kata Jusmiaty, kita tidak boleh menyerah dan putus asa. Justru tantangan yang ada sekarang ini katanya, harus kita sikapi dnegan semangat seorang pramuka, untuk pantang berputus asa dan tetap rela menolong serta tabah.
“Saya mengajak Kakak-kakak, dan Adik-adik untuk terus berkegiatan kepramukaan. Tentunya, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, “pintahnya.(tr11).