GORUT (RAGORO) – Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang ada di masyarakat saat ini.
Apalagi dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan, semakin banyak pula macam penyakit yang diderita oleh masyarakat.
Hal ini dipengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri. Salah satunya kesehatan ibu dan anak yang masih menjadi target dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebagaimana disampaikan Bupati Gorut, Indra Yasin saat hadir membuka rapat koordinasi lintas sektor menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) serta meningkatkan cakupan ASI eksklusif yang diselenggarakan Dikes Gorut, di Cafe D’Qta aja, Kota Gorontalo, Selasa (13/7) kemarin.
“Pembangunan sektor kesehatan untuk SDGs sangat tergantung pada peran aktif seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, organisasi profesi, maupun seluruh elemen di masyarakat,” tutur Indra Yasin.
Ia menyebut, AKI merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan ibu yang menjadi prioritas utama dalam target SDGs, karena 280 hari pertama dari 1000 hari kehidupan seorang bayi tergantung pada ibunya.
Sementara AKB merupakan indikator digunakan melihat status kesehatan anak, dan kondisi ekonomi penduduk secara keseluruhan.
Selanjutnya, masalah ibu yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, tidak dapat dilepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain status kesehatan ibu dan kesiapan untuk hamil, pemeriksaan antenatal (masa kehamilan), persoalan persalinan dan pasca persalinan serta faktor sosial budaya.
“Tentunya status kesehatan bayi sangat berkaitan dengan faktor ibu selama hamil dan melahirkan, seperti rendahnya pemeriksaan selama hamil dan juga status gizi ibu hamil yang masih rendah sehingga tidak maksimal memberikan ASI ekslusif,” ujarnya.
Ia pun berharap, rapat koordinasi itu dapat meningkatkan komitmen dan peran aktif dalam rangka upaya percepatan penurunan AKI, AKB serta meningkatkan cakupan ASI eksklusif diperlukan sebuah kelompok kerja (pokja) yang akan mengkoordinir semua kegiatan dan upaya, yang pada akhirnya menurunkan jumlah kematian ibu maupun bayi di kabupaten Gorontalo Utara. (RG-56)