Gorut

Desa Buladu Deklarasi 5 Pilar STBM, Bupati : Target Kita 2022 Gorut Bebas BABS

216
×

Desa Buladu Deklarasi 5 Pilar STBM, Bupati : Target Kita 2022 Gorut Bebas BABS

Sebarkan artikel ini

GORUT (RAGORO) – Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, deklarasi 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Kamis (8/7) kemarin.

Bupati Gorut, Indra Yasin yang hadir langsung pada acara tersebut mengatakan dengan deklarasi 5 pilar STBM, maka Desa Buladu pada dasarnya telah memperhatikan lingkungan yang bersih.

“Artinya, kesehatan secara keseluruhan, antara lain didalamnya adalah keluarga itu harus punya jamban,” tuturnya.

Seperti diketahui, 5 pilar STBM meliputi Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

Menariknya, khusus Kecamatan Sumalata Timur, sudah ada dua desa yang mampu mewujudkan 5 pilar STBM. Selain Desa Buladu, ada juga Desa Buluwatu.

“Kedua desa ini sudah 100 persen memiliki jamban keluarga, sehingga tidak ada lagi keluarga yang buang air besar sembarangan. Dan itu yang saya apresiasi, bahwa khusus Kades Buladu ini dari waktu ke waktu memperlihatkan satu prestasi,” ujarnya.

Ia berharap, kedua desa tersebut menjadi contoh bagi desa lainnya di Sumalata Timur. Sehingga, Sumalata Timur menjadi kecamatan pelopor 100 persen untuk jamban keluarga.

“Saya berharap kepada camat, baik Sumalata Timur maupun Sumalata ini bisa berlomba. Karena kita punya target di 2022, bahwa semua desa yang ada di semua kecamatan, itu sudah tidak ada lagi yang buang air besar sembarangan. Dan itu semua berkat kita dana desa,” imbuhnya.

Ia mengaku, bersyukur, saat ini sudah 80 persen lebih presentase realisasi jamban keluarga di Gorut. Di mana, Gorut berada pada posisi kedua setelah Kota Gorontalo.

“Oleh sebab itu, kita ingin meraih pada tahun 2022 presentase lebih tinggi dan kalau bisa kita raih kabupaten/kota pertama di Gorontalo yang sudah tidak buang air besar sembarangan. Dan saya pikir ini salah satu penunjang bagi kita untuk maju menjadi kabupaten yang layak anak, yang antara lain kehidupan disekitarnya nyaman dan tentu itu lingkungan yang sehat,” tandasnya. (RG-56)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *